Delegasi se-Asia kunjungi sekolah siaga bencana Bantul

id delegasi ASIA

Delegasi se-Asia kunjungi sekolah siaga bencana Bantul

Sejumlah pejabat delegasi dari Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction atau AMCDRR saat berkunjung ke SD MIN Jejeran Bantul, DIY, Senin (22/10) (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (ANTARA Jogja) - Sejumlah pejabat delegasi dari Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction atau AMCDRR mengunjungi Sekolah Siaga Bencana SD Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin siang.

Kunjungan mereka yang bertanggung jawab atas masalah kebencanaan dan penanggulangan risiko bencana itu, untuk mempelajari lebih jauh bagaimana implementasi pendidikan penanggulangan risiko bencana (PRB) di sekolah tersebut.

Kepala SD MIN Jejeran, Bantul, Abdul Haris Nufika di sela kesibukannya menerima kunjungan para delegasi itu, mengatakan, pendidikan PRB di SD MIN Jejeran telah berlangsung sejak 2008, dengan memasukkan pendidikan PRB ke dalam visi, misi, tujuan, silabus dan proses pembelajaran, modul, instrumen penilaian, agenda kegiatan siswa, guru, serta orang tua.

"Selain itu, SD MIN Jejeran yang memperolah Internasional Award sekolah siaga bencana 2012 juga sudah mulai mengimbaskan pendidikan PRB ke sekolah lain, dan siap bekerja sama secara nasional dan internasional," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Sumarno dalam sambutannya mengatakan sekolah dan madrasah di Bantul telah melaksanakan pendidikan PRB yang juga diimplementasikan dalam simulasi tanggap bencana ketika terjadi bencana.

"Pendidikan PRB selain diberikan di sekolah, juga telah dilaksanakan di masyarakat, dan berbagai instansi seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati, di bawah kendali Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul," katanya.

Dalam kunjungan delegasi yang diwakili Samer Al-Samarrai dari Staf Education World Bank tersebut, mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi mengenai penanganan bencana seperti di Bantul yang dulu pernah diguncang gempa bumi.

"Seperti yang kita lakukan saat ini, siswa-siswa sangat bagus reaksinya saat melakukan simulasi bencana, dan antusias mereka terhadap penanganan bencana sangat baik," katanya.

Dalam kesempatan itu, semua siswa dan sejumlah guru SD MIN Jejeran, Bantul, juga mempraktikkan simulasi tanggap bencana, berikut cara mengevakuasi korban yang terluka akibat bencana.

(KR-HRI)