Bantul (ANTARA Jogja) - Kelompok tani lahan pasir pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan tanaman padi dengan varietas hibrida pada musim hujan mendatang.
"Musim tanam saat hujan nanti di lahan pasir rencananya akan kami tanami padi varietas hibrida dan sebagian lagi tanam padi varietas 64, kira-kira sekitar dua bulan lagi usai panen cabai," kata Ketua Kelompok Tani di Dusun Cetan, Desa Srigading, Sanden "Tangguh Rejeki" Sunardi di Bantul, Senin.
Menurut dia, padi varietas hibrida merupakan tanaman padi dengan produktivitas tinggi rata-rata sekitar sembilan sampai 10 ton gabah kering panen per hektare, sedangkan varietas 64 produktivitas tujuh sampai delapan ton per hektare.
"Musim hujan tahun lalu (2011) kami sudah uji coba tanam padi pada beberapa hektare, dan hasilnya bagus sehingga akan terus kami kembangkan, jadi musim tanam nanti merupakan tanam padi kedua," katanya.
Menurut dia, setidaknya di lahan pasir tersebut ada sekitar 40 hektare yang potensial ditanami berbagai tanaman pangan seperti bawang merah dan cabai serta berbagai sayuran yang ditanam saat kemarau.
Akan tetapi, kata dia untuk menyesuiaikan dengan cuaca yang ketika saat hujan persediaan air melimpah, maka petani mencoba mengubah pola tanam di lahan pasir dengan menyelingi tanaman padi.
"Kalau saat kemarau kelompok cenderung tanam cabai dan bawang merah, namun saat hujan nanti kami coba tanam padi, rencana tanam dengan sistem tumpang sari padi dengan sayuran," katanya.
Menurut dia, tanaman pangan seperti padi akan mudah tumbuh jika air melimpah, berbeda dengan tanaman kortikultura yang bisa ditanam dengan ketersediaan air sedikit, karena bisa dengan memompa air.
Terkait anggapan bahwa padi varietas hibrida rentan terhadap serangan hama wereng pihaknya tidak mempermasalahkan, bahkan terbukti dari hasil uji coba pada beberapa hektare hasilnya bagus.
"Itu tergantung musim dan perawatan tanaman itu sendiri, kalau petani merawatnya telaten, maka serangan hama bisa ditanggulangi," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib
DPKP mengimbau petani DIY segera ikut asuransi usaha tani padi
Jumat, 1 Maret 2024 22:15 Wib
Harga gabah di tingkat petani turun jadi Rp7.100/kg
Jumat, 1 Maret 2024 3:36 Wib