Puluhan hektare sawah di Sleman diserang tikus

id sarang burung hantu

Puluhan hektare sawah di Sleman diserang tikus

Petani di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memasang puluhan sarang burung hantu untuk meminimalisir serangan tikus. (Foto ANTARA/Mamiek)

Sleman (ANTARA Jogja) - Puluhan hektare sawah di Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diserang tikus sehingga bibit tanaman padi rusak.

"Berbagai upaya telah kami lakukan untuk memutus serangan tikus, mulai dari pengasapan, penggropyokan, dan terakhir kami memasang sangkar burung hantu. Kami berharap sangkar burung hantu menakutkan bagi tikus," kata anggota Kelompok Tani Delapan Sumberagung, Siswo Warsito di Sleman, Minggu.

Siswo mengatakan selama delapan bulan petani tidak menanam padi karena serangan tikus yang mengganas.

Selain itu, menurut dia, wereng coklat juga menyerang tanaman padi pada Oktober 2010 hingga September 2011.

"Kami baru mulai menanam padi pada November 2012, tetapi serangan tikus tetap mengganas. Kami sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sleman untuk menangani tikus ini," kata Siswo.

Kelompok Tani Juwani Sumberagung, Jumingan, mengatakan hasil panen padi masa tanam II dan III Tahun 2012 sangat bagus, yakni setiap 1.000 meter persegi menghasilkan 7,5 kuintal atau meningkat 1,5 kuintal dibandingkan dengan panen 2011.

"Hasil panen ini sangat bagus. Kami mengubah jarak tanam, sehingga serangan tikus dapat diminimalisasi, dan jarak tanaman mempermudah pemasangsa untuk menangkap tikus," kata Jumingan.

Ia mengatakan jarak tanam yang diterapkan 22 x 22 centimeter. "Jarak itu sangat mempengaruhi hasil produksi padi, dan pembasmian hama, baik wereng coklat maupun tikus," katanya.

Saat ini, menurut dia, petani sering melupakan jarak tanam, sehingga tanaman padi mudah terserang hama. "Hama wereng dan tikus hanya menyerang blok-blok tertentu di area persawahan," katanya.

Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan, dirinya menggunakan varietas padi cibagendil. Varietas ini tidak mudah terserang hama tikus, umur tanaman sangat pendek dibandingkan varietas unggul nasional ciherang, dan bulir-bulir padinya padat.

"Varietas cibagendi tidak mudah terserang tikus, apalagi wereng," katanya.

(KR-STR)