Pariwisata tak terpengaruh isu bumi 'blackout'

id pariwsata tak terpengaruh

Pariwisata tak terpengaruh isu bumi 'blackout'

objek wisata Candi Prambanan Yogyakarta(Foto Antara/Wahyu Putro)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Sektor pariwisata dinilai sama sekali tidak terpengaruh oleh isu terjadinya kegelapan total alias "blackout" di bumi pada 23 sampai 25 Desember 2012.

"Tidak ada itu pengaruhnya, pesanan tetap jalan bahkan khusus untuk libur Natal dan Tahun Baru sudah banyak yang memesan paket khususnya ke Yogyakarta," kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Chapter Yogyakarta, Edwin Ismedi Himna, ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Edwin Ismedi mengatakan, sejumlah pesanan untuk paket "gathering" bahkan telah dikonfirmasikan berjalan pada tiga hari menjelang Natal tahun ini.

Edwin memperkirakan tidak ada koreksi alias penurunan jumlah wisatawan akibat adanya isu Kiamat 2012 pada tiga hari menjelang Natal tersebut.

"Dibandingkan tahun lalu tidak ada penurunan, stabil tinggi, pesanan domestik meningkat di samping juga booked oleh wisatawan dari Malaysia dan Singapura," katanya.

    
Liburan seperti biasa
Edwin optimistis libur akhir tahun akan tetap berjalan meskipun ada isu ramalan "blackout" tersebut.

Sampai Agustus 2012, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Yogyakarta mencapai 34.799 orang atau meningkat 4,43 persen dibanding tahun lalu sebesar 33.323 orang.

Sementara jumlah wisman ke Indonesia dari Januari sampai Agustus 2012 telah mencapai 5,2 juta atau naik 4,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 4,9 juta.

Isu bumi "blackout" sebelumnya juga telah ditepis oleh pakar astronomi Prof. Dr. Thomas Djamaluddin yang menegaskan berita yang menyebut kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012  berikut "blackout" pada tiga hari menjelang Natal 2012 adalah berita bohong.

Menurut dia, ramalan itu hanya berdasarkan kalender hitungan panjang Suku Maya yang oleh antropolog pun sudah ditepis di samping dari sisi astronomi juga dianggap tidak ilmiah.

Isu serupa juga dinilai Thomas Djamaluddin tidak terkait dengan hasil riset NASA yang diisukan berisi ramalan bahwa semua planet saat itu akan berada sejajar membentuk garis lurus untuk pertama kalinya sehingga bumi akan tertutup bayangan planet lain sampai gelap total pada 23-25 Desember 2012.

Thomas membantah adanya konfigurasi segaris dan kemungkinan matahari terhalangi secara penuh.

Ia berpendapat satu-satunya keterkaitan astronomi dengan ramalan kiamat 2012 itu adalah soal adanya puncak aktivitas matahari pada 2012 di mana medan magnetnya akan mencapai titik kompleksitas tertinggi sehingga melepaskan energi-energi.

Namun, hal itu ditegaskannya tidak akan berpengaruh langsung ke permukaan bumi karena adanya atmosfer bumi yang juga memiliki lapisan magnetik.
(H016)