LPS: Perbankan Islam menjanjikan

id perbankan syariah menjajikan

LPS: Perbankan Islam menjanjikan

Lembaga Penjamin Simpanan (foto lowongan-kerjaku.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - Perbankan Islam di Indonesia merupakan industri yang menjanjikan karena sistem keuangan berbasis syariah memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem lain, kata Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Mirza Adityaswara.

"Dengan semakin banyak orang menaruh perhatian pada sistem perbankan syariah, pertumbuhan perbankan Islam akan meningkat pesat," katanya di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa.

Pada seminar "Promoting Financial Stability through Effective Islamic Deposit Insurance Coverage", ia mengatakan terdapat banyak fitur dalam perbankan Islam yang membedakannya dengan sistem konvensional.

"Fitur yang unik itu memberikan implikasi pada regulasi terutama para penjamin simpanan. Contohnya, meskipun dasar-dasar operasi masih mengizinkan pemungutan premi dari bank syariah, dana yang terkumpul harus dibedakan dengan yang diperoleh dari sistem konvensional," katanya.

Selanjutnya, kata dia, premi yang terkumpul hanya boleh diinvestasikan pada instrumen berbasis syariah. Dana tersebut harus diadministrasikan sehingga tidak terjadi subsidi silang.

Ia mengatakan dana premi yang dikumpulkan dari bank syariah tidak boleh digunakan untuk membayar klaim penjaminan dari bank konvensional dan sebaliknya.

"Aturan itu harus ditegakkan bahkan dalam situasi di mana dana premi tersebut tidak mencukupi. Dengan demikian penjamin simpanan harus mencari alternatif lain seperti pemerintah atau pasar," katanya.

Menurut dia bank komersial Islam pertama dikenalkan di Indonesia pada 1992 dengan aset kurang dari Rp1 triliun.

"Saat ini perbankan Islam merupakan suatu industri dengan nilai aset lebih dari Rp168 triliun yang tersebar pada 11 bank, 24 unit usaha syariah, dan 2.115 kantor di seluruh Indonesia," katanya.

Direktur Penjaminan dan Manajemen Risiko Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Salusra Satria mengatakan peran akademisi untuk secara aktif memberikan kontribusi pada pengembangan keuangan Islam cukup penting.

"Untuk hasil yang optimal, pengembangan keuangan Islam harus dilakukan melalui kerja sama erat dengan akademisi, praktisi, regulator, dan institusi terkait," katanya.

(L.B015)