Pekerja media harus miliki etika baik

id komisi penyiaran indonesia

Pekerja media harus miliki etika baik

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) (istimewa)

Sleman  (ANTARA Jogja) - Koordinator Bidang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat Azimah Subagio menilai di tengah perkembangan industri media yang cukup pesat dewasa ini yang sangat dibutuhkan adalah pekerja media yang mengerti media dan memiliki etika yang baik.

"Pekerja media harus bisa mengerti bagimana bisa memakai media lebih bermanfaat bagi masyarakat," katanya pada Seminar "Efektivita Lembaga Informasi dalam Aktualisasi Pembangungan Karakter Bangsa melalui Informasi Sehat" di Sekolah Tinggi Multi Media `MMTC` Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, media harus dapat dioprtimalkan sebagai media komunikasi efektif antarmasyarakat.

"Media punya peran sebagai kedekatan sosial, media diharapkan mampu memperkuat karakter bangsa," katanya.

Ia mengatakan, mengapa perlu karakter bangsa, karena semakin lama bangsa ini semakin kehilangan jati diri.

"Masyarakat masih suka dengan produk bangsa lain. Selain itu juga antisipasi dampak globalisasi, serangan budaya asing, pencurian kebudayaan dan persaingan internasional," katanya.

Sedangkan Dr Waryono mengatakan saat ini tidak ada televisi yang tidak dimiliki pengusaha.

"Dan penguasaha tersebut juga merupakan aktivis partai politik," katanya.

Menurut dia, mestinya untuk kepentingan negara televisi bisa menyiarkan kegiatan pemerintah secara gratis tidak harus bayar.

"Televisi banyak yang nonton, dan ini keuntungan juga diperoleh pemilik media," katanya.

Ia mengatakan, penyedia layanan informasi harus menyediakan layanan untuk perubahan masyarakat.

"Karakter bangsa seperti apa yang akan dikembangkan, dan untuk menghidupkan banyak tantangan karena saat ini banyak yang masih bersifat duniawi," katanya.

Waryono mengatakan, penyedia informasi harus mereformasi diri dan tidak sekadar menyiarkan produk yang kurang bermutu.

"Produsen sinetron hanya menjual mimpi. Tidak ada keinginan untuk promotor perbaikan bangsa," katanya.

(V001)