Lembaga pendidikan bentuk karakter masih sedikit

id imran gusman dpd

Lembaga pendidikan bentuk karakter masih sedikit

Ketua DPD RI Irman Gusman (antaranews.com)

Jogja  (ANTARA Jogja) - Banyak lembaga pendidikan di Indonesia yang hanya menyampaikan ilmu, tetapi sedikit yang membentuk karakter generasi muda, kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman.

"Padahal, pendidikan adalah suatu proses pembudayaan. Artinya melalui pendidikan terjadi internalisasi nilai-nilai positif baik nilai moral, etika, kejujuran maupun kebaikan agar terbentuk insan yang bertanggung jawab dan berguna bagi masyarakat," katanya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia pada kuliah umum bertema "Pendidikan Karakter dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa untuk Menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), ada beberapa hal penting yang harus dimiliki untuk membentuk bangsa yang memiliki karakter kuat.

Beberapa hal itu antara lain "brain" yakni memiliki pengetahuan dan teknologi tinggi agar bisa bersaing dengan negara lain dalam globalisasi, "dream" yang berarti cita-cita atau tujuan yang dimiliki bangsa tersebut.

"Mimpi besar bukan yang mustahil untuk diwujudkan. Hal itu juga didukung `spirit` atau semangat yang kuat agar semua tujuan dari bangsa tersebut tercapai," katanya.

Ia mengatakan hanya semangat tanpa adanya "confidence" juga tidak cukup. Seharusnya seluruh warga percaya dengan kemampuan bangsa sendiri.

"Jangan hanya menjadi bangsa yang konsumtif, tetapi mulai dari sekarang percaya bahwa Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang produktif," katanya.

Menurut dia memasuki era globalisasi terlebih dengan akan diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015, pendidikan menjadi poin utama menghadapi globalisasi.

Selain itu, tenaga pendidik juga harus melatih anak didiknya agar siap menghadapi tantangan globalisasi.

"Pendidik jangan hanya menuntun anak didiknya untuk sekadar mencari ijazah tetapi membimbingnya agar cerdas, menguasai pengetahuan dan teknologi, kreatif, dan mempunyai benteng moral dan etika melalui pendidikan karakter manusia," katanya.

Ia mengatakan orientasi pendidikan tidak hanya menekankan pada pendidikan tetapi juga harus membentuk insan manusia seutuhnya.

"Globalisasi perlu diantisipasi karena era tersebut akan mengakibatkan insan yang cenderung pragmatis, pola hidup instan. Untuk itu perlu adanya generasi penerus bangsa yang berkarakter," katanya.

(L.B015)