Dikdas dukung pendidikan inklusi di Kulon Progo

id dikdas dukung pendidikan

Dikdas dukung pendidikan inklusi di Kulon Progo

Ilustrasi sekolah inklusi (Foto jogja.antaranews.com)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Dirjen Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suyanto, mendukung deklarasi pendidikan inklusi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena bermanfaat bagi pertumbuhan anak berkebutuhan khusus.

"Sejak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki Undang-undang Keistimewaan, baru Kabupaten Kulon Progo yang mendeklarasikan memberikan penghargaan kepada anak penyandang kebutuhan khusus. Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten (pemkab)," kata Suyanto dalam acara "Pencanangan Sekolah Inklusi" di Kulon Progo, Kamis.

Menurut Suyanto, pendidikan inklusi sangat dibutuhkan di masa-masa yang akan datang. Sebab, model pendidikan ini memberikan manfaat yang jauh lebih besar dari sekolah biasa.

Siswa di sekolah inklusi, kata dia, diharapkan memberikan pendidikan keterampilan sosial yang melahirkan anak didik yang memiliki kepedulian, dan bisa memahami kebutuhan orang lain.

"Sekolah inklusi akan memberikan manfaat besar sekali. Masalah yang menjadi ganjalan sekarang adalah keluarga dan orang tua anak normal. Mereka selalu takut di sekolah inklusi anaknya tidak akan pandai. Padahal itu salah besar," kata dia.

Terkait rencana Pemkab Kulon Progo akan mendirikan pusat autis di Kecamatan Sentolo yang akan dibangun pada 2013, ia berharap, pusat autis akan menjadi rujukan anak kebutuhan khusus dari wilayah setempat dan Jawa Tengah.

Sementara, minimnya ketersediaan pengajar anak kebutuhan khusus di sekolah inklusi, menurut dia, dapat menggunakan tenaga pengajar yang ada dengan memberikan perlatihan kepada guru yang ditunjuk.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengakui tenaga pengajar yang ada di sekolah belum mencukup kebutuhan untuk sekolah inklusif. Di samping jumlah, kemampuan tenaga pengajar juga perlu ditingkatkan. "Deklarsi ini menjadi momentum kita untuk memperbaiki semuanya agar lebih sempurna,"kata Hasto.

Menurut dia, pencanangan sekolah inklusi di Kulon Progo bertujuan mewujudkan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak adanya diskriminasi pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus.

"Pendidikan memiliki peranan dalam menjaga keberagaman baik formal dan informal," kata Hasto.

Menurut Hasto, maju dan mundurnya pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi sumber daya manusia, infrastruktur ikut andil dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Begitu juga pemerataan belajar dan pendidikan bagi anak kebutuhan khusus sangat penting.

"Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berencana membangun pusat autis di Kecamatan Sentolo yang menjadi satu lingkup dengan pembangunan rumah sakit umum pada 2013 mendatang.

"Kami berharap jajaran pendidikan dapat memanfaatkan fasilitas ini. Rencananya, pusat autis akan yang menangani khusus baik pendamping secara psikologis dan pemberian ketrampilan," kata dia.

(KR-STR)