Stok beras Bulog cukup untuk gelar OP

id stok beras bulog

Stok beras Bulog cukup untuk gelar OP

Sutarto Alimoeso (Foto antaranews.com)

Jakarta (ANTARA Jogja) - Perum Bulog menjamin stok atau persediaan beras yang dimiliki BUMN tersebut cukup untuk menggelar operasi pasar, meski saat ini dibayangi dengan musim paceklik.

Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, Kamis, mengatakan stok awal tahun yang dimiliki Bulog mencapai 2,276 juta ton ditambah dengan cadangan beras pemerintah sebesar 435.000 ton.

Selain itu, Bulog juga memiliki stok beras premium sebanyak 60.000 ton yang bisa sewaktu-waktu dipakai untuk mempertahankan harga beras agar tidak bergejolak.

"Stok Bulog masih sangat cukup untuk menggelontorkan beras OP apabila diperlukan," katanya pada jumpa pers awal tahun.

Perum Bulog menyatakan telah menggelar operasi pasar (OP) di berbagai daerah sejak pertengahan Desember lalu untuk merespon harga beras yang mulai meningkat di beberapa daerah.

Menurut Sutarto, operasi pasar itu akan terus berlangsung selama Januari 2013, yang mana daerah yang diutamakan adalah DKI Jakarta, Sumatera, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Selama Desember lalu, harga beras di sejumlah daerah-daerah itu sudah 25 persen di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Saat itu harga sudah mencapai Rp7.300 per kilogram, padahal HPP ditetapkan pada angka Rp6.600 per kilogram. Setelah dilakukan OP, harga mulai kembali turun di kisaran Rp7.000-7.100 per kilogram.

"Kira-kira penyaluran OP sejak pertengahan Desember sampai awal Januari ini sekitar 20.000 ton. Ini untuk beras medium," katanya.

Menurut dia, mundurnya waktu tanam padi oleh petani akan berdampak pada produksi. Karena itu, diharapkan musim paceklik tidak berlangsung lama. Sutarto memprediksi musim paceklik hanya berlangsung pada Januari hingga akhir Februari mendatang.

Sementara itu, posisi harga beras sekarang dinilainya masih kondusif.

"Bagi kami yang penting harga gabah dan beras di petani saat musim panen nanti tidak anjlok dan harga di tingkat konsumen bisa terjaga," katanya.

Namun demikian, pihaknya minta pemerintah untuk mengantisipasi produksi petani akibat curah hujan tinggi yang akan terjadi pada musim panen Maret mendatang.

Berdasarkan data Bulog, realisasi OP selama 2012 mencapai 298.118 ton, yang terdiri atas OP beras medium sebesar 198.995 ton dan OP beras premium 99.123 ton. Angka ini, kata Sutarto, sebagian besar disalurkan pada awal 2012.

"Bulog selalu siap menyalurkan beras OP. Namun, penyaluran OP pada periode pertengahan Desember sampai Januari ini tidak terlalu kencang dibanding awal 2012 lalu," kata Sutarto.

Sedangkan pada 2011, realisasi penyaluran beras OP lebih tinggi dari 2012 yang jumlahnya sebesar 403.200 ton. Lalu pada 2010 realisasi OP hanya 44.915 ton. Pada tahun ini Bulog menargetkan bisa memiliki stok di akhir tahun sebanyak 2,23 juta ton.

(S025)