Ratusan hektare sawah Kulon Progo terendam banjir

id sawah terendam banjir

Ratusan hektare sawah Kulon Progo terendam banjir

Ratusan hektare sawah di Kabupaten Kulon Progo, DIY, terendam banjir akibat meluapnya sungai Heishero dan saluran irigasi. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Ratusan hektare sawah di empat kecamatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terendam banjir akibat hujan lebat pada Kamis (17/1).

"Lahan sawah yang terendam banjir terjadi di Kecamatan Lendah, Galur, Panjatan dan Temon," kataCamat Galur, Latnyana di Kulon Progo, Jumat..

Menurut dia, pihaknya sebelum banjir itu telah melakukan kerja bakti membersihkan eceng gondong di sepanjang sungai di Heishero dan saluran irigrasi.

Namun karena curah hujan sangat tinggi, saluran irigrasi tidak mampu menampung air dan akibatnya sawah terendam.

Ia mengatakan, petugas kecamatan sedang melakukan identifikasi luasan lahan sawah yang terendam banjir sebab petani di Galur sedang memasuki masa persemaian benih padi yang berumur antara tiga hari hingga 10 hari.

Ia mengatakan, pihaknya sedang melakukan identifikasi dan hasilnya akan dilaporkan ke intansi pengampu seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo untuk ditindaklanjuti.

"Soal ganti rugi benih padi, nanti akan kami koordinasi dengan Dispertan. Saat ini, kami memnfokuskan supaya air dapat surut sehingga benih padi dapat diselamatkan," katanya.

Anggota Kelompok Tani Sidomakmur Tirto Rahayu Galur, Jaswanto mengatakan, benih padi sawahnya sudah berumur 10 hari dan meski terendam air, dirinya optimis tidak akan rusak.

"Kalau hanya terendam satu atau dua hari, benih padi tidak akan mati, tapi kalau lebih dari itu benih akan membusuk. Semoga air yang merendam air cepat surut sehingga benih padi dapat diselamatkan," katanya.

Petani anggota Kelompok Tani Sidodari Tirto Rayahu Galur, Sukardi mengatakan benihnya hanyut terbawa air karena baru baru berumur tiga hari.

"Kami berharap, Dinas Pertanian Kulon Progo memberikan ganti benih. Kami bersyukur, kami belum memasuki masa tanam," katanya.

(KR-STR)