Jogja (Antara Jogja) - Bangsa Indonesia cenderung kehilangan budaya maritim sebagai kodrat budaya asli, kata Budayawan Radar Panca Dahana.
"Saat ini masyarakat cenderung mengarah untuk mengadopsi budaya kontinental (daratan) yang sebenarnya tidak sesuai dengan karakter asli masyarakat Indonesia," katanya dalam Sarasehan Budaya Maritim di Taman Budaya Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, kecenderungan itu terlihat dalam keseharian masyarakat yang lebih memilih penyelesaian masalah melalui jalan konflik tanpa mengedepankan dialog.
Sementara, kata dia, Indonesia memiliki iklim kemasyarakatan yang pada dasarnya menerima satu sama lain sesuai dengan budaya maritim.
Dalam budaya kontinental masyarakat cenderung meniadakan satu dengan yang lain bahkan mengeksploitasi sesama.
Hal itu, kata dosen jurusan sosiologi Universitas Indonesia ini, disebabkan dalam budaya kontinental masyarakat satu dengan yang lainnya perlu mempertahankan kehidupannya dengan orientasi daratan yang memiliki sumber daya terbatas.
"Bisa kita lihat sejarah budaya daratan yang penuh dengan pertumpahan darah misalnya saja konflik di China Selatan, Arab Spring, pembunuhan Saddam Hussein, serta Muamar Kadafi. Semua itu pada dasarnya adalah untuk memperluas stok makanan yang sangat terbatas di daratan,"katanya.
Budaya maritim, kata dia, juga terimplementasi ke dalam politik hubungan Internasional Indonesia yang menjunjung perdamaian dalam setiap penyelesaian konflik multilateral.
Menurut dia, jati diri masyarakat Indonesia sesungguhnya memiliki keunggulan dalam melakukan proses akulturasi yang dinamis yang membuat suku-suku bangsa Indonesia bertahan melebihi bangsa lain.
Namun demikian, menurut dia, sebagai bangsa maritim sesungguhnya bangsa Indonesia juga tidak perlu serta merta menolak budaya yang cenderung kontinental.
Menurut dia, budaya penolakan tanpa mengedepankan toleransi juga bertolak belakang dengan prinsip-prinsip budaya maritim.
"Orang maritim menerima semua dengan sebuah proses yang dialektis, namun juga harus kritis tanpa harus menghilangkan karakter asli yang dimiliki,"kata penyair sekaligus esais ini.
Dia mengaku optimistis bahwa bangsa Indonesia dapat kembali mengembalikan budaya aslinya meskipun saat ini lebih banyak bergumul dengan budaya-budaya kontinental.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Presiden: Maritim kunci perkembangan ekonomi Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 14:24 Wib
RI kampanyekan perlindungan maritim di IMO MEPC London
Senin, 25 Maret 2024 7:25 Wib
Marinfest 2024 mampu berdayakan pemuda di bidang maritim
Minggu, 10 Maret 2024 5:34 Wib
Himitekindo-Kemenpora bangun kepemimpinan pemuda maritim di Indonesia
Jumat, 8 Maret 2024 5:21 Wib
Dosen UGM mengembangkan pemodelan isyarat radar untuk deteksi kapal
Rabu, 21 Februari 2024 0:03 Wib
Wagub DIY: Hari Nusantara 2023 memancarkan semangat pembangunan maritim
Rabu, 13 Desember 2023 17:02 Wib
Kelurahan Tirtohargo Bantul ditetapkan sebagai Desa Maritim
Rabu, 6 Desember 2023 12:57 Wib
Ekspedisi sandeg lestarikan budaya maritim
Jumat, 1 Desember 2023 7:19 Wib