Jogja (Antara Jogja)-Seluruh Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta masih endemik flu burung, kata Kepala Unit Pengendalian Penyakit Avian Influenza daerah setempat, Tri Wahana Adiwijaya.
"Untuk saat ini seluruh kabupaten dan kota masih endemik meskipun hingga Januari 2013 secara berangsur tren kematian unggas mengalami penurunan sejak Oktober 2012,"katanya di Yogyakarta, Rabu.
Hingga bulan ini, kata dia, kabupaten di DIY dengan area endemik paling besar masih ada di Kabupaten Bantul dibandingkan kabupaten lain.
"Itu karena Bantul memiliki wilayah ternak itik terbanyak dibanding kabupaten lain sehingga terdapat 20 desa yang dinyatakan endemik flu burung, sementara Kabupaten Kulon Progo hanya tiga desa, Sleman tiga desa, Gunung Kidul satu desa dan Kota Yogyakarta satu desa,"katanya.
Menurut dia suatu area atau wilayah dinyatakan tidak berstatus endemik apabila selama kurun enam bulan secara berturut-turut tidak terjadi kasus kematian unggas akibat flu burung.
Sementara itu, kata dia, dengan status endemik berarti suatu area tersebut masih memiliki potensi besar kasus flu burung baru.
"Kasus kematian unggas khususnya itik masih terjadi pada Januari 2013 sekitar 3.000 unggas dari dari total seluruh Kabupaten dan kota di DIY,"katanya.
Dia menyebutkan, akumulasi kerugian ternak unggas di DIY akibat flu burung mulai September 2012 hingga Januari 2013 tercatat senilai Rp482 juta dengan jumlah kematian ternak sebanyak 9.656 ekor unggas.
Menurut dia potensi penyebaran virus flu burung masih agresif seiring dengan hujan yang masih terjadi pada bulan-bulan ini sehingga kewaspadaan harus tetap dilakukan khususnya bagi pemilik ternak unggas.
"Paling tidak hingga setelah selesai musim hujan yakni hingga bulan April,baru bisa dimungkinkan besarnya potensi penyebaran (virus flu burung) mulai menurun,"katanya.
Dalam rangka merespon masih adanya potensi tersebut, tambah dia,Kementerian Pertanian pada awal tahun ini telah mengalokasikan 100 liter disinfektan untuk DIY.
"Kami masih menerima disinfektan untuk awal tahun ini sebanyak 100 botol atau 100 liter yang akan dibagikan ke seluruh kabupaten dan kota yang masing-masing mendapatkan bagian 20 liter,"katanya.
Sementara itu, dia menilai, alokasi disinfektan tersebut masih terbilang sedikit untuk mencukupi seluruh wilayah di DIY,sehingga lebih diutamakan upaya mandiri masyarakat dalam pencegahan flu burung terhadap masing-masing unggas yang dimil
(.KR-LQH)
Berita Lainnya
Miliki potensi pasar di AS, karang hias-sarang burung walet Indonesia
Kamis, 28 Desember 2023 6:57 Wib
Penyanyi Michael rilis "Sampari si Cenderawasih"
Selasa, 12 Desember 2023 7:27 Wib
Pemda jaga kelestarian burung maleo, pinta Sandiaga
Minggu, 3 Desember 2023 6:36 Wib
Pendidikan vokasi berperan penting dalam perekonomian Indonesia
Jumat, 20 Oktober 2023 7:28 Wib
Petugas BTN Baluran tangkap pemburu satwa dilindungi
Senin, 16 Oktober 2023 6:42 Wib
Flu burung pada kucing muncul di Korsel
Selasa, 1 Agustus 2023 2:30 Wib
Polresta Yogyakarta menangkap pelaku perdagangan burung paruh bengkok
Kamis, 20 Juli 2023 13:56 Wib
Pemkab Bantul bangkitkan kesadaran terhadap penyelamatan lingkungan hidup
Selasa, 6 Juni 2023 14:48 Wib