Jogja (Antara Jogja) - Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ridho Andika Putra mengolah belalang menjadi makanan nugget.
"Saya berharap belalang nugget menjadi salah satu alternatif pilihan di bidang pangan yang dapat diterima konsumen kalangan anak-anak maupun dewasa, sebagai lauk maupun camilan," kata Ridho di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, belalang yang diolah menjadi nugget itu diharapkan bisa membuat masyarakat tertarik, karena dari segi penyajian sangat praktis, dan selama ini olahan belalang umumnya hanya digoreng dengan tekstur masih kasar.
"Pembuatan produk belalang nugget merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dalam aspek bentuk dan cara penyajiannya. Produk olahan itu diharapkan membantu ketercukupan konsumsi protein masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, hal itu merupakan pengembangan diversifikasi pangan lokal yang tidak tergantung impor. Belalang nugget sebagai sumber makanan yang kaya protein diharapkan membantu asupan gizi untuk masyarakat miskin karena harganya terjangkau.
"Proses pembuatan belalang nugget tidak terlalu rumit. Langkah awal adalah membersihkan belalang dan dikukus setengan matang, selanjutnya digiling kasar dan dilakukan pencampuran dengan bumbu yang telah dihaluskan," katanya.
Menurut dia, bumbu-bumbu tersebut terdiri atas bawang putih, lada, garam dan penyedap rasa, tepung sagu, air, dan telur. Belalang giling yang dicampur bumbu, kemudian dicetak dalam loyang dan dikukus selama 15 menit.
"Selanjutnya ditiriskan, dan dilakukan pemotongan berbentuk segi empat dengan dilapisi dengan putih telur dan tepung panir atau disebut `breading`. Setelah itu digoreng dan jadilah produk belalang nugget," katanya.
Ia mengatakan belalang yang digunakan bukan sembarang belalang, tetapi belalang kayu (Valanga nigricornis) yang hidup pada pohon ketela, jagung, pucuk pohon jati, dan akasia.
"Motivasi membuat produk belalang nugget yang mendapat dana dari Ditjen Dikti untuk Progam Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2013 adalah untuk memenuhi ketercukupan protein bagi masyarakat miskin," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Pakar UGM: Putusan sengketa Pilpres 2024 amanatkan berbagai PR
Rabu, 24 April 2024 4:30 Wib
Melalui PKKPT, pemerintah mendukung reputasi perguruan tinggi
Senin, 22 April 2024 14:31 Wib
Guru Besar UGM: Anemia aplastik akibat obat jarang terjadi
Sabtu, 20 April 2024 3:28 Wib
Ahli nuklir tersangka penggelapan -TPPU diburu polisi
Jumat, 19 April 2024 20:22 Wib
Prodi Antropologi UGM tembus peringkat 51 dunia
Kamis, 18 April 2024 13:29 Wib
FKKMK UGM memastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Psikolog UGM sebut pelaku kekerasan anak cenderung punya gangguan mental
Jumat, 5 April 2024 0:03 Wib