Konsumen bakal kena beban ongkos angkut elpiji

id konsumen bakal kena beban

Konsumen bakal kena beban ongkos angkut elpiji

Ilustrasi elpiji 12 kg (Foto antaranews.com)

Jakarta (Antara Jogja) - PT Pertamina (Persero) menyatakan telah memohon kepada pemerintah untuk mengoreksi harga elpiji 12 kilogram dengan cara menggeser beban ongkos angkut dan pengisian elpiji 12 kg dari Pertamina ke konsumen.
        
"Kita rencanakan hari ini, bukan kenaikan harga tetapi perubahan sistem distribusi dari ongkos angkut dan pengisian elpiji yang sekarang ditanggung Pertamina, digeser bebannya ke konsumen," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Mabes Polri Jakarta, Senin.

Namun kata dia, karena pemerintah memiliki pertimbangan lain, maka pemberlakuan sistem ini ditunda setelah Mei 2013, menunggu pemberlakuan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi untuk mobil pribadi.

Hanung mengatakan kenaikan harga elpiji 12 kg itu berkisar antara Rp900-Rp1.200 per kg tergantung jarak.

Dengan kenaikan yang menurutnya tidak signifikan di tengah kenaikan harga lainnya, dia menganggap kenaikan elpiji berdasarkan ongkos angkut tersebut tidak perlu ditanggapi berlebihan.

"Naiknya Rp1.000 per kg, 1 tabung Rp12.000, satu keluarga rata-rata dua tabung, jadi sekitar Rp25.000, jadi gak usah berisiklah, orang beli pulsa telepon saja berapa? Semuanya naik, TDL naik, ini gas cuma naik Rp1.000 per kg," tandasnya.

Dia menambahkan, dengan harga elpiji tahun lalu menyebabkan Pertamina rugi 540 juta dolar AS. "Kami sebenarnya mengusulkan kepada pemerintah beberapa langkah koreksi harga untuk mengurangi kerugian ini," katanya.

Menurut Hanung, kerugian itu sebenarnya tidak perlu terjadi karena konsumen elpiji nonsubsidi rata-rata merupakan orang yang mampu, bahkan dipakai sektor jasa restoran.

Dia menilai hal itu tidak adil, karena di satu sisi pihak yang mampu akan terus disubsidi oleh perseroan.
 
(A062)


 

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024