Dolar pertahankan kenaikan di tengah pertemuan keuangan G7

id dolar

Dolar pertahankan kenaikan di tengah pertemuan keuangan G7

ilustrasi (Foto Antara)

New York (Antara/AFP Jogja) - Kurs dolar AS terdorong lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB) dan yen merosot ketika para kepala keuangan G7 memulai pertemuan di dekat London untuk membahas tantangan ekonomi global dan Jepang mempertahankan senjata pelonggaran moneternya.

Euro jatuh kembali di bawah garis 1,30 dolar sementara dolar hampir menyentuh 102 yen, menggarisbawahi kondisi ekonomi AS yang lebih baik daripada sesama negara Kelompok Tujuh (G7).

Pada 22.00 GMT (Sabtu 05.00 WIB), euro berada di 1,2993 dolar, turun dari 1,3044 dolar pada akhir Kamis.

Dolar diperdagangkan pada 101,62 yen, dibandingkan dengan 100,55 yen sehari sebelumnya.

Euro juga menguat atas mata uang Jepang, naik menjadi 132,03 yen dari 131,17 yen.

Kelompok Tujuh ekonomi terkemuka membuka pembicaraan segar tentang upaya memacu pertumbuhan pada Jumat, di tengah perpecahan AS-Eropa atas skala penghematan dan pasar memperbarui fokusnya pada "perang mata uang" setelah yen mencapai posisi terendah baru terhadap dolar.

Pertemuan dua hari di Aylesbury, di barat laut Kota London, juga dihadiri oleh perwakilan utama dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Tugas kami adalah memelihara pemulihan," Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan.

Pertemuan dimulai sehari setelah dolar menembus tingkat 100 yen untuk pertama kalinya dalam empat tahun, menandai kenaikan 30 persen sejak September lalu, ketika Jepang memperluas program stimulusnya, yang bertujuan untuk menarik negara itu keluar dari deflasi.

Penurunan mata uang Jepang telah memberikan sebuah dorongan pada ekonomi domestik.

Tetapi saingan ekonominya khawatir bahwa bank sentral Jepang (BoJ) telah sengaja berusaha untuk menekan nilai yen guna mendapatkan daya saing internasional.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso membela kebijakannya pada Jumat sebelum meninggalkan Tokyo untuk pertemuan G7.

"Kami tidak menyentuh pada pasar mata uang melainkan mencoba untuk keluar dari deflasi," katanya kepada wartawan.

Kathy Lien dari BK Asset Management, mengatakan jatuhnya yen sudah bisa ditebak dan tidak melihat segera terjadi pembalikan.

"Bank sentral Jepang telah mengeliminasi setiap alasan untuk membeli yen selama dua tahun berikutnya dan investor lokal akhirnya mulai menyadari hal itu," katanya.

Dolar juga menguat terhadap pound Inggris pada Jumat: pound merosot menjadi 1,5354 dolar dari 1,5451 dolar, dan dolar naik menjadi 0,9560 franc Swiss dari 0,9479 franc.

(A. Suhendar)