Polsek Playen amankan tersangka penipuan

id dukun palsu

Polsek Playen amankan tersangka penipuan

Kepolisian Sektor Playen Kabupaten Gunung Kidul, DIY, berhasil mengamankan dukun palsu Sukadi yang diduga melakukan penipuan kepada masyarakat. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul  (Antara Jogja) - Jajaran Kepolisian Sektor Playen Kabupaten Gunung Kidul berhasil mengamankan seorang tersangka Sukadi (35) warga Desa Playen yang diduga melakukan tindak penipuan beberapa warga dengan dalih penggandaan uang yang ditafsir mencapai miliaran rupiah.

Kapolsek Payen, Daerah Istimewa Yogyakarta, AKP Luthfi di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan tersangka Sukadi melakukan praktik perdukunan selama satu bulan terakhir.

"Penangkapan pelaku dari salah satu korban yakni Suprapto, warga Playen, yang menderita kerugian hingga sepuluh juta. Sementara, berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka, yang bersangkutan meminta korban sejumlah uang dengan kisaran Rp2 hingga Rp5 juta," ungkap Luthfi.

Ia mengatakan tersangka merupakan warga pendatang yang berasal dari Wonosobo (Jawa Tengah). Dengan kemampuan magisnya tersebut, tersangka mampu meyakinkan korban dengan alasan mendapatkan ilmu penggandaan dari Solo.

Tersangka memberikan jaminan kepada korban jika nantinya uang tersebut akan digandakan hingga miliaran rupiah, dengan cara memperlihatkan tumpukan uang didalam kardus.

"Tersangka berhasil meyakinkan para korban dengan berbagai alasan," tuturnya.

Sementara dari rumah tersangka yang berada di dusun Jatisari, Kecamatan Playen, polisi berhasil mengamakan barang bukti berupa alat ritual "uang amanah" berupa dua kain kafan yang digunakan untuk membungkus uang, dupa, keranjang, dan minyak wangi.

"Saat ini tersangka masih diperiksa secara intensif. Kami mengimbau kepada masyarakat yang merasa dirugikan oleh tersangka segera melapor ke Polsek Playen," kata dia.

Tersangka Sukadi yang diperiksa petugas kepolisian mengaku baru pertama kali menjalankan aksinya di Gunung Kidul.

Sukadi mengatakan, dirinya meminta uang dengan jumlah yang berbeda-beda dari setiap korbannya. Dia mengaku memperoleh ilmu penggandaan uang saat ditipu dengan metode yang sama ketika tinggal di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

"Saya pernah ditipu di Jakarta, dengan kerugian tiga puluh juta rupiah, dan saya praktikan di sini," ucapnya.

(KR-STR)