Jogja (Antara Jogja) - Agama saat ini sering dijadikan alat untuk melakukan kekerasan demi mencapai kepentingan pribadi atau kelompok, kata mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Ma`arif.
"Banyak yang melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan agama untuk kepentingan tertentu," katanya di Mahathir Global Peace School (MGPS) on Global Peace and Conflict Resolution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin.
Menurut dia, kondisi itu menunjukkan agama saat ini tidak lagi menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Peradaban modern membawa manusia menjadi tidak percaya terhadap Tuhan dan agamanya.
"Sikap tidak percaya terhadap Tuhan dan agama itulah yang akan menimbulkan berbagai masalah yang semakin kompleks pada masa kini," kata Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.
Bahkan, kata dia, hal itu akan membuat gagasan tentang keadilan dan semangat kemanusiaan yang selama ini diajarkan oleh agama sudah semakin menghilang karena pemikiran modern.
Ia mengatakan, manusia tanpa agama hanya akan merusak moral manusia itu sendiri. Hal itu akan menyebabkan krisis moral manusia.
Pada saat seperti itu, kata dia, seharusnya peran agama sangat ditekankan karena agama dan kehidupan manusia memang tidak bisa dipisahkan. Agama merupakan keperluan pribadi manusia untuk mengatur kehidupan manusia.
"Untuk itu, perlu adanya korelasi antara manusia dan agamanya, sehingga akan menciptakan perdamaian yang sesungguhnya di masa depan," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Gubernur Jateng: Pelajar di SMK harus percaya diri
Rabu, 22 Februari 2023 8:16 Wib
Buya Syafii perjuangkan Indonesia adil
Minggu, 13 November 2022 12:59 Wib
Haedar : Buya Syafii sangat tepat diusulkan pahlawan nasional
Kamis, 10 November 2022 20:42 Wib
Serambi Buya Syafii diresmikan di Sleman
Kamis, 10 November 2022 15:37 Wib
Anugerah ADFP tunjukkan Jokowi berhasil
Senin, 7 November 2022 5:16 Wib
PIS: Syafii Maarif layak jadi pahlawan nasional
Jumat, 28 Oktober 2022 5:58 Wib
Tiga buku karya Ahmad Syafii Maarif diluncurkan
Jumat, 28 Oktober 2022 5:56 Wib
Ma'arif Institute apresiasi Australia soal ibu kota Israel
Jumat, 21 Oktober 2022 8:25 Wib