Warga Jogokaryan Keluhkan Aliran Air Pdam Berhenti - (d)

id pdam kota Yogyakarta

Warga Jogokaryan Keluhkan Aliran Air Pdam Berhenti - (d)

ilustrasi air pdam (Foto Antara/Anis Efizudin/doc)

Jogja (Antara Jogja) - Warga Jogokaryan Kecamatan Mantrijeron mengeluhkan layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta karena alirannya tidak lancar selama tiga hari terakhir, sejak Sabtu (22/6).

"Aliran air kerap mati kalau siang hari dan pada malam hari masih mengalir namun air kotor dan berwarna kekuning-kuningan," kata salah seorang warga Jogokaryan Anang Z di Yogyakarta, Senin.

Menurut Anang, akibat aliran air yang tidak lancar tersebut membuat ia harus mencari air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci dengan menimba air dari sumur milik tetangganya.

Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak, Anang menggunakan air minum galon.

"Aliran air yang tidak lancar merugikan pelanggan yang sudah membayar biaya pelayanan. Waktu dan tenaga pun tersita karena harus mengambil air di luar rumah," katanya.

Ia berharap, PDAM bisa segera mengatasi apapun permasalahan yang menyebabkan aliran air di tempat tinggalnya tidak lancar, sehingga tidak lagi merugikan pelanggan. "Saya memang belum melapor ke PDAM terkait keluhan ini karena tidak tahu harus melapor kemana," katanya.

Sementara itu, Humas PDAM Tirtamarta Yogyakarta Mujiya mengatakan, tidak lancarnya aliran air ke pelanggan di wilayah Jogokaryan tersebut disebabkan adanya kerusakan pipa di daerah Krapyak.

"Ada jaringan pipa yang patah di Krapyak. Petugas sudah melakukan perbaikan dan diharapkan aliran air akan segera lancar kembali," katanya.

Mujiya mengatakan, petugas masih melakukan proses "flushing" agar udara yang sempat terjebak di dalam pipa pascaperbaikan dapat dikeluarkan.

"Setelah udara berhasil dikeluarkan, maka aliran air ke pelanggan pasti akan kembali lancar. Kami upayakan secepatnya," katanya.
(E013)

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.