Bantul (Antara Jogja) - Paguyuban Dukuh se-Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan berupaya meminimalisir gejolak di tengah masyarakat terkait kebijakan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat.
Ketua Paguyuban Dukuh Bantul, Sulistyo Atmojo di Bantul, Rabu mengatakan, meski bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) belum cair namun para dukuh sudah mendapat tekanan dari warganya terutama jika nantinya tidak menerima bantuan.
"Para dukuh kami instruksikan ketika nanti ada protes dari masyarakat karena tidak mendapat BLSM, mohon diantarkan kepada lembaga terkait yakni Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Dukuh Cangkringan, Desa Sumberagung Bantul ini.
Menurut dia, daftar penerima BLSM di Bantul sudah ditentukan pusat melalui data kemiskinan yang dihimpun BPS, sehingga bagi yang warga yang tidak menerima maka bisa menanyakan langsung untuk meminta penjelasan.
"Karena tahunya warga jika mereka tidak mendapat bantuan itu pendataannya merupakan tanggungjawab kepala dukuh, setidaknya dukuh di Dlingo dan di Poncosari Srandakan dan Seloharjo Pundong sudah ada yang mendapat tekanan," katanya.
Menurut dia, pendataan kemiskinan yang dilakukan BPS memang langsung dilakukan petugas dengan mendatangi rumah-rumah warga dengan melihat apa yang mereka jumpai saat itu dan apa yang terdapat di rumah tersebut.
"Kepala Dusun memang tidak dilibatkan dalam pendataan BPS, padahal kondisi di lapangan tidak seperti itu, karena petugas BPS itu tidak mengetahui dengan jelas situasi dan kondisi sosial masyarakat setempat," katanya.
Akibatnya, kata dia sangat dimungkinkan penerima BLSM yang tidak berhak lebih banyak jumlahnya dibanding warga yang lebih berhak menerima, karena permasalahan yang sama pernah terjadi dalam bantuan beras miskin (raskin).
"Untuk itu, kami juga siap mengakomodir keinginan warga yang ingin menyampaikan aspirasi terkait BLSM, dan sikap tersebut sudah dikonsolidasikan ke seluruh anggota yang sebanyak 933 dukuh," katanya.
Sesuai data dari pusat Bantul akan mendapat BLSM untuk sebanyak 88.611 kepala keluarga (KK), meski begitu hingga saat ini pihaknya belum menerima data by name, sehingga bagi sebagian warga masih bertanya-tanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Penyaluran BLSM
Sabtu, 22 Juni 2013 12:18 Wib
Distribusi BLSM II sudah 85 persen
Kamis, 26 September 2013 21:08 Wib
BLSM Yogyakarta dibayarkan melalui kantor pos cabang
Minggu, 8 September 2013 15:26 Wib
Pos Bantul mulai cairkan BLSM tahap dua
Selasa, 3 September 2013 14:58 Wib
Penerima BLSM diminta taati jadwal pencairan
Senin, 2 September 2013 16:02 Wib
Menkokesra: BLSM tahap pertama capai 92 persen
Senin, 2 September 2013 13:59 Wib
Pos Indonesia sewa kapal untuk salurkan BLSM
Senin, 2 September 2013 10:39 Wib
Penerima BLSM hasil musyawarah tunggu KPS pengganti
Minggu, 1 September 2013 16:45 Wib