Romahurmuziy: hasil survei buruk PPP tidak "kiamat"

id PPP

Romahurmuziy: hasil survei buruk PPP tidak "kiamat"

Strategi Pilpres 2014 PPP (Foto ANTARA/Yudhi Mahatma)

Jakarta (Antara Jogja) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembanghunan (DPP PPP) Muhammad Romahurmuziy menyatakan hasil survei yang buruk tidak menjadikan "kiamat" bagi PPP.

"Kami punya puluhan pengalaman sejak Pemilu 1999, disurvei oleh lembaga survei dan hasilnya jeblok, tapi selalu 'happy ending'," kata Romahurmuziy melalaui layanan pesan singkat (SMS) di Jakarta, Jumat.

Menurut Romy, panggilan Romahurmuziy, hasil survei yang merupakan piranti ilmiah saat ini sering kali dibelokkan sebagai alat pembentuk opini publik dengan menyiasati metode sampling dan kualifikasi responden.

PPP, menurut dia, tidak meragukan otentisitas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang baru saja memublikasikan hasil surveinya.

"Namun kesempatan ini, kami gunakan untuk latar belakang kemelesetan kolektif sejumlah lembaga survei terkemuka pada beberapa pilkada terakhir," katanya.

Ketua Komisi IV DPR RI ini menambahkan, survei yang dilakukan dalam waktu 10 bulan menjelang pemilu legislatif hanya memotret kinerja media atau pekerjaan rumah sebuah partai politik saja.

Padahal, kata Romy, pemilu juga merupakan kinerja calon anggota legislatif (caleg) dan mesin partai.

"Pada kedua aspek ini, kami meyakini PPP akan unggul, karena sudah kami buktikan berkali-kali," katanya.

Sebelumnya, LIPI mempublikasikan hasil survei nasional mengenai partisipasi politik dan perilaku memilih sebelum Pemilu 2014.

Hasil survei tersebut menyimpulkan, PDI Perjuangan memperoleh suara 14,9 persen, Partai Golkar memperoleh suara 14,5 persen, serta Partai Demokrat mendapat suara 11,1 persen.

Kemudian, Partai Gerindra mendapat suara 7,4 persen, PKB (5,6 persen), PPP (2,9 persen), PKS (2,6 persen), PAN (2,5 persen), NasDem (2,3 persen), Partai Hanura (1,9 persen), PBB (0,6 persen) dan PKPI (0,3 persen).

Survei dilakukan pada periode 10 hingga 31 Mei 2013, dengan responden berusia 17 tahun ke atas sebanyak 1.799 orang yang dipilih secara acak di seluruh Indonesia. Hasil survei tersebut dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(R024)