Warga "padusan" di Pantai Gunung Kdul

id Pantai Baron

Warga "padusan" di Pantai Gunung Kdul

Objek wisata Pantai Baron Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipadati pengunjung. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul, 8/7 (Antara) - Ribuan warga di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya memadati pantai selatan di Kabupaten Gunung Kidul, pada Senin, untuk melaksanakan ritual "padusan" yang rutin diselenggarakan setiap tahun sehari sebelum memasuki Ramadhan.

Kasi Promosi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisata (Disbudpar) Gunung Kidul, Dwijo Winarto di Gunung Kidul, Senin mengatakan pembuatan "shower" ini sebagai upaya menarik wisatawan berkunjung ke pantai wilayah Gunung Kidul, khususnya di Pantai Baron.

"Padusan" adalah tradisi menjelang tibanya bulan Ramadhan, yakni dengan menyiram air bersama.

"Upaya ini sebenarnya hanyalah acara tambahan saja. Kami memanfaatkan momentum yang tengah dilakukan masyarakat. Meski hanya menggunakan paralon, tetapi nyatanya mendapat sambutan luar biasa para wisatawan," kata Dwijo.

Anggota tim SAR Pantai Baron, Marjono mengatakan penjagaan ketat terhadap peserta "padusan" yang berada di kawasan pantai selatan di Gunung Kidul ini sudah dilakukan sejak Minggu (7/7).

"Khusus untuk tradisi `padusan` ini, kami menerjunkan sekitar 20 anggota tim SAR yang kami sebar di kawasan Pantai Baron," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, tim SAR mengadakan patroli di sepanjang pantai tempat tradisi "padusan".

Beberapa lokasi yang berbahaya untuk mandi atau berenang, sengaja dipasang patok tanda bahaya.

Pada kesempatan ini petugas juga memberikan peringatan melalui pengeras suara di beberapa objek wisata pantai, yang bertujuan untuk mengingatkan pengunjung agar tidak berenang ke tengah laut dan agar mewaspadai arus dan gelombang laut tinggi.

Wisatawan nampak menikmati mandi keramas di "shower raksasa" yang disediakan oleh panitia.

"Shower" tersebut berukuran panjang sekitar 25 meter dan terbuat dari pralon atau pipa air. Di bagian bawah pipa tersebut dilubangi sehingga menyembulah air tawar yang berasal dari sumber bawah tanah pantai Baron. Mereka tampak menggunakan shampo dan sabun untuk mencuci rambut dan bagian tubuh mereka.

Hasan salah seorang wisatawan asal kota Yogyakarta, mengaku setiap tahun rutin melaksanakan tradisi padusan bersama anggota keluarga di pantai selatan.

"Selalu padusan di pantai tiap tahun merasa lebih mantap, tahun lalu sudah di Parangtritis, dan tahun ini di Pantai Baron," kata dia.

Ia mengatakan memilih pantai di Gunung Kidul karena pesona alamnya masih alami."Pagi tadi sempat jalan-jalan menyusuri pantai, sekalian liburan," katanya.

(KR-STR)