BMKG: banjir di Cilacap dampak 'low preassure'

id bmkg jateng sletan

BMKG: banjir di Cilacap dampak 'low preassure'

Musim pancaroba, BMKG (Foto ANTARA Jogja/Noveradika)

Cilacap (Antara Jogja) - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap memperkirakan banjir yang melanda sejumlah desa di daerah ini akibat pengaruh daerah pusat tekanan rendah (low pressure) di Samudra Hindia barat daya Sumatra.

"Sampai sekarang tekanan rendah di barat daya Sumatra masih aktif dan telah mencapai 1.003 milibar atau menguat dibanding beberapa hari sebelumnya yang sebesar 1.007 milibar," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Rabu.

Menurut dia, menguatnya daerah pusat tekanan rendah tersebut berperan dominan terhadap kondisi cuaca terutama di wilayah Jawa.

Dalam hal ini, kata dia, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir berpeluang terjadi di Jawa terutama bagian selatan.

"Hujannya berfluktuasi, kadang hujan, berhenti, lalu hujan lagi. Jadi, ada berhentinya meskipun hanya sebentar seperti yang terjadi dalam dua hari ini," katanya.

Oleh karena itu, dia menduga banjir yang melanda sejumlah desa di Cilacap akibat pengaruh daerah pusat tekanan rendah yang menyebabkan hujan terus-menerus.

"Intensitas hujannya memang ringan sampai sedang, tapi merata, sehingga jika kondisi tanahnya sudah jenuh dan diguyur hujan terus-menerus, tentunya akan terjadi banjir," kata dia menegaskan.

Ia memprakirakan kondisi cuaca mendung dan berpeluang terjadi hujan ringan hingga sedang secara terus menerus ini masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan dan selanjutnya cuaca kembali cerah.

"Biasanya, kondisi cuaca akibat pengaruh regional seperti pusat tekanan rendah, akan berlangsung antara tiga sampai empat hari," katanya.

 Seperti diwartakan, hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Cilacap sejak Selasa (9/7) mengakibatkan sejumlah desa di Kecamatan Sidareja dan Kedungreja terendam banjir, antara lain Desa Sidareja, Gunungreja, Sidamulya, Rejamulya, Ciklapa, dan Bumireja.

Akibat banjir tersebut, sebanyak 107 jiwa atau 59 keluarga dari Desa Sidareja mengungsi.

Berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, di Desa Sidareja terdapat 650 unit yang terendam banjir dengan ketinggian air di dalam rumah berkisar 30-50 centimter dan di pekarangan 70--100 centimeter.

Rumah-rumah tersebut dihuni 850 keluarga atau 2.700 jiwa, sedangkan jumlah korban banjir desa lainnya di Kecamatan Sidareja dan Kedungreja masih dalam pendataan.
(U.KR-SMT)

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024