Presiden: Islam identik dengan langkah damai

id presiden tweet nya

Presiden: Islam identik dengan langkah damai

Presiden SBY (Foto Antara/doc)

Jakarta (Antara Jogja) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan agama Islam dan penganutnya identik dengan langkah damau dan saling menghormati sehingga kekerasan dan main hakim sendiri serta perusakan sangat jauh dari nilai Islam.

"Islam itu damai. Islam tidak sama dengan kekerasan, main hakim sendiri dan perusakan. Kekerasan atas nama agama Islam tidak bisa saya terima," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Selasa.

Presiden mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian dan ketenangan sambil berpuasa. Demikian juga pihak lain yang tidak menjalankan ibadah puasa agar dapat menghormati bulan Ramadhan.

"Bagi yang tidak menjalankan puasa, hormatilah bulan Ramadhan. Bagi yang menjalankan jaga kedamaian dan ketenangan sambari berpuasa," tegasnya.

FPI
Presiden juga dalam tweetnya meminta FPI agar menghentikan kekerasan dan main hakim sendiri.

"Untuk FPI, hentikan kekerasan dan main hakim sendiri. Untuk Polri saya perintahkan tegakkan hukum seadil-adilnya," kata Presiden.

Ia menambahkan,"sebenarnya FPI dapat melakukan kegiatan positif yang berguna bagi umat dan masyarakat. Damai, amanah dan mendidik. Contohlah Rasulullah SAW yang melawan maksiat dan mungkar dengan kebaikan agar Islam menjadi rahmat bagi alam semesta."

Beberapa waktu sebelumnya Presiden, usai menghadiri buka puasa dengan anak-anak yatim piatu yang diselenggarakan oleh Pertamina menyampaikan keterangan pers terkait adanya aksi-aksi kekerasan di bulan Ramadhan.

"Posisi negara sangat jelas, posisi saya sangat jelas, kita tidak akan memberikan toleransi kepada siapa pun yang sekali lagi melakukan aksi-aksi kekerasan, tindakan perusakan, main hakim sendiri dan semua yang bertentangan dengan hukum dan aturan yang berlaku di negeri ini," kata Presiden

Untuk itu, Presiden telah memerintahkan aparat Kepolisian untuk bertindak tegas, dan profesional, serta mampu mencegah terjadinya kerusuhan dan kekerasan yang lebih luas.

Presiden menegaskan dirinya mencermati perbincangan di media sosial terkait dengan isu bentrokan antara elemen Front Pembela Islam dengan masyarakat di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.    

Menurut Presiden, dirinya telah dilapori langsung kejadian tersebut baik oleh Kapolri Jenderal Polisi  Timur Pradopo maupun Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto.

Presiden mengapresiasi langkah-langkah dan tindakan aparat kepolisian yang mampu meredam gejolak dan melokalisasi sehingga tidak meluas.

"Justru kita harus menahan diri mencegah tindakan yang membatalkan ibadah puasa itu sendiri, termasuk tindakan kekerasan, aksi perusakan dan main hakim sendiri," kata Presiden.

Menurut Presiden aksi-aksi kekerasan atas nama agama tidak bisa dibenarkan, apalagi mengatasnamakan agama Islam.

"Kalau yang diatasnamakan agama Islam, justru bertentangan dengan agama Islam. Islam tidak identik dengan kekerasan, Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan perusakan, kalau ada elemen yang melakukan seperti itu, dan mengatasnamakan Islam, justru mencederai Islam, memalukan agama Islam," kata Presiden.
(P008)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024