Rifat menyodok ke posisi lima reli Ojibwe

id rifat menyodok ke posisi

Rifat menyodok ke posisi lima reli Ojibwe

Rifat Sungkar (Foto otosport.otomotifnet.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Pereli nasional Rifat Sungkar memulai hari pertama reli Amerika seri Ojibwe Forests Rally di Detroit, Amerika Serikat, Sabtu dengan bagus dan sukses menyodok ke posisi lima besar "Open Class".

Andalan dari Fastron World Rally Team yang mengendarai Mitsubishi Evolution X ini mampu melewati enam special stage (SS) dengan catatan waktu 1 jam 19 menit dan 20 detik.

Perjuangan Rifat Sungkar dan navigator Steve Lancaster pada hari pertama reli Amerika seri Ojibwe Forests tidak mudah karena jarak pandang terbatas akibat tebalnya debu di sepanjang lintasan yang dilaluinya.

"Lepas dari start, kami langsung berhadapan dengan debu yang sangat tebal. Walaupun jarak antarpeserta adalah dua menit, debu dari mobil lebih dahulu tetap tidak hilang. Permasalahannya adalah karena tidak ada angin dan di bawah pepohonan, jadi debunya tidak bergerak," kata Rifat Sungkar.

Rifat Sungkar dan Steve Lancaster memulai SS1 Parkway di urutan keenam. Namun, pereli andalan Indonesia langsung dihadapkan dengan debu tebal sehingga harus berhenti sebanyak lima kali.

Kondisi itu kembali terjadi di SS2 Karen Freund. Rifat harus berhenti delapan kali karena debu. Dampaknya pereli Fastron World Rally Team ini hanya berada di posisi 10 dengan catatan waktu 14 menit 29 detik. Memasuki SS4 mekanik langsung mempersiapkan kendaraan untuk melakukan reli malam, termasuk melakukan koordinasi dengan panitia.

"Pada saat para pereli berada di Service Park, kami sempat meminta kepada panitia untuk menambah jarak antar pereli dari 2 menjadi 3 menit. Diharapkan dengan tambahan waktu, debu yang beterbangan dapat berkurang dan membuat jarak pandang yang lebih baik," kata Manajer Fastron World Rally Team Indra Prasetyo.

Hanya saja, apa yang diajukan oleh Fastron World Rally Team tidak dikabulkan oleh pihak panitia.
   
Memasuki SS4 Kabekona sepanjang 17,72 km, Rifat Sungkar menggunakan empat buah lampu sorot dengan harapan bisa membuat keadaan lebih baik. Akan tetapi, apa yang diharapkan tidak terjadi karena hari sudah gelap dan pereli yang start lebih dahulu, kecepatannya berkurang sehingga menambah ketebalan debu.

"Di SS tadi, sinar lampu dari kendaraan seperti menyorot tembok debu, sama sekali tidak bisa melihat apa-apa. Kami sempat keluar jalur. Untung saja tidak menabrak pohon yang ada di depan kami," kata Rifat.

Masalah debu itu, juga dikeluhkan David Higgins, Antoine L'Estage dan para pereli lainnya. Hanya Ken Block, sebagai pereli dengan urutan start pertama yang tidak mengalaminya. Di SS5 Refuge, keadaan juga tidak menjadi lebih baik.

Di SS6, Steamboat sepanjang 17,08 km, special stage dimulai dengan lintasan berkontur, kemudian dilanjutkan dengan jalanan yang berkelok-kelok.

Di SS6 ini, terdapat beberapa bagian yang terbuka, tidak tertutup pohon akibatnya debu yang beterbangan tidak setebal di special stage sebelumnya. Rifat berusaha meningkatkan kecepatan kendaraannya sehingga akhirnya berhasil menyelesaikan SS6 ini dengan catatan waktu 13 menit 37 detik.
   
Sementara itu, di klasmen umum, pereli Amerika, Ken Block berhasil menjadi yang tercepat di 5 dari 6 special stage yang dipertandingkan. Oleh karena itu, untuk sementara Ken Block memimpin di hari pertama, diikuti oleh David Higgins di tempat kedua, dan Antoine L¿Estage di tempat ketiga.

"Perjalanan pada hari kedua masih panjang, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Saat ini, tim mekanik dari Libra Racing sedang berusaha untuk mempersiapkan kendaraan Mitsubishi Evo X saya agar bisa tampil prima pada hari kedua. Semoga semuanya bisa berjalan lebih baik lagi," kata anak pasangan Helmy dan Ria Sungkar itu.

(B016)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024