Jogja (Antara Jogja)-Menteri Pertanian Suswono mengharapakan terselenggaranya Pekan Flori dan Flora Nasional 2013 di Yogyakarta dapat menjadi pendorong masyarakat untuk berinisiatif memproduksi tanaman hortikultura secara mandiri.
"Saya harapkan nanti banyak warga yang datang, mencontoh dan kemudian mempraktikkan di rumah tangga masing-masing,"kata Suswono usai membuka Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) 2013 di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, Yogyakarta sebagai tuan rumah PF2N ke-enam berpotensi menjadi model yang efektif memberikan contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan tanaman hortikultura.
"Yogyakarta yang telah memiliki modal budaya sekaligus pusat pariwisata dapat dengan mudah mengkampanyekan penanaman hortikultura,"katanya.
Sementara itu, ia mengatakan dengan menanam tanaman hortikultura secara mandiri sesungguhnya masyarakat tidak perlu lagi mengkhawatirkan kelangkaan dan kenaikan harga sayuran serta buah-buahan di pasaran.
"Banyak hal yang sebenarnya dapat kita lakukan tanpa harus beli. Masyarakt sering mengeluhkan buah atau sayuran yang mahal, padahal itu bisa diproduksi dalam skala rumah tangga,"katanya.
Ia mengatakan, berbagai contoh teknik penanaman serta beragam tanaman hortikultura yang dipamerkan oleh pelaku usaha tanaman dari berbagai daerah di Indonesia tersebut, diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam melakukan teknik penanaman.
"Misalnya saja saat ini di perkotaan kan persoalan lahan menjadi kendala. Oleh karena itu misalnya akan menanam cabai atau bawang dapat menggunakan "polybag" yang ditempatkan di atap rumah,"katanya.
Pekan Flori dan Flora Nasional di Yogyakarta bertema "Hortikultura Nusantara Sebagai Gaya Hidup" itu merupakan hasil kerja sama Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diikuti oleh Dinas Pertanian dari provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia.
Kegiatan di dalamnya antara lain meliputi Jambore Varietas Holtikultura, Pameran Holtikultura Nasional, Bursa Tanaman, Produk Pendukung Holtikultura hingga Bursa Kuliner Nusantara.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
Gunungkidul-Instiper Yogyakarta kerja sama sektor pertanian
Jumat, 22 Maret 2024 6:28 Wib
Jateng data lahan pertanian terkena banjir
Kamis, 21 Maret 2024 7:40 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Dinas Pertanian DIY sebut sudah tidak ditemukan ternak mati akibat antraks
Selasa, 19 Maret 2024 19:38 Wib
Pemkab Sleman lakukan vaksinasi ternak berantas penyebaran penyakit antraks
Selasa, 19 Maret 2024 19:15 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi perkembangan antraks Girimulyo
Selasa, 19 Maret 2024 15:38 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo mengintensifkan surveilans cegah Antraks
Jumat, 15 Maret 2024 15:59 Wib