Pembuatan noken terbanyak dapat penghargaan MURI

id Mu

Pembuatan noken terbanyak dapat penghargaan MURI

Ilustrasi 'noken' atau tas khas Papua (tabloidjubi.com)

Jayapura (Antara Jogja) - Pembuatan noken atau tas tradisional asal Papua terbanyak pada puncak perayaan HUT TNI ke 68 di Makodam XVII/Cenderawasih pada Sabtu (5/10) mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri).

Manejer Museum Rekor Indonesia Ny. Sri Widawati kepada Antara di Jayapura, Minggu, mengatakan, pihaknya telah mencatat dan memberikan penghargaan kepada pembuat noken merah putih terbanyak kepada sejumlah anggota warga Papua yang diwakili oleh ketua Yayasan Gema Valentine Papua, Ny. Nerlince Wamuar.

Pemberian penghargaan tersebut disaksikan langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNi Christian Zebua dan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian beserta jajaranannya.    

Pihaknya menghitung dan mencatat bahwa ada 652 noken yang dibuat oleh 350 peserta terdiri dari mama-mama (ibu-ibu-red) Papua. Noken  merupakan alat tradisional masyarakat Papua yang juga telah mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai salah satu warisan budaya tak benda milik Indonesia, dan pada kemarin telah dibuat secara massal. Sehingga kami catat di Muri untuk masuk di museum rekor dunia," katanya.

Adapun kriteria untuk tercatat di Muri, kata Sri Widawati, itu ada empat. "Diantaranay, pertama yang terutama, kita biasa sebut PPUL itu singkatan dari paling, atau ter, pertama unik dan langkah. Noken kali ini masuk dalam kriteria tersebut. Dengan nomor rekornya 6.165," katanya.

Perempuan paruh baya itu juga menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mencatat sejumlah rekor di Papua. "Jadi sebelum noken terbanyak ini, Muri mencatat ada makan papeda dengan peserta terbanyak 5.400 peserta oleh kelompok Orang Muda Jayapura Peduli Budaya itu 16 Maret 2010," katanya.

"Kemudian pembuatan tifa terbanyak dengan 160 peserta, pembuatan tifa terpanjang 3,22 meter dan menabuh tifa terbanyak  dengan 947 peserta, dimana kegiatan ini dalam rangka FDS ke empat 2011. Jadi (pembuatan noken terbanyak,red) ini sudah rekor yang kelima tercatat di Papua," sambungnya.

Ny.Nerlince Wamuar ketua Yayasan Gema Valentine Papua mengaku bangga dengan penghargaan dari Muri tersebut. "Pastinya kami bangga, hanya waktu tiga hari tetapi bisa buat noken dan tercatat di Muri," katanya seraya menambahkan menghabiskan 1.200 ikat benang untuk membuat 652 noken dengan modal Rp9 juta.

"Noken yang kami buat nanti di jual untuk tambahan bagi mama-mama yang membuatnya. Harganya cukup terjangkau mulai dari Rp50 ribu hingga Rp100 ribu," sambungnya.

"Kearifan lokal seperti noken yang sudah masuk dalam aset nasional dan internasional coba kita angkat. dan kita buat bangga semua kita yang ada disini, semua masyarakat Papua," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua.

(KR-ARG)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024