Bantul (Antara Jogja) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Surya Widati menegaskan bahwa penerimaan calon pegawai negeri sipil dari tenaga honorer kategori 2 di daerah ini merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Banyak tenaga honorer K2 (kategori 2) yang `lari` (datang) ke saya, menanyakan nasib diri mereka. Kemudian saya jelaskan bahwa itu (penerimaan) menjadi kewenangan pusat, bukan kabupaten," katanya di Bantul, Kamis.
Menurut dia, dari sejumlah tenaga honorer yang menghadap bupati bahkan ada yang berterus terang bersedia membayar uang untuk dapat lolos seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang akan digelar pada 3 November mendatang.
"Karena ini kewenangan pusat, jadi nanti tergantung hasil seleksi, dan kami ingatkan kepada siapapun juga supaya jangan sampai memanfaatkan situasi ini dengan menjanjikan bisa meloloskan, karena itu tidak benar," katanya.
Meski sepenuhnya merupakan kewenangan pusat, pihaknya tetap akan berkomunikasi ke pemerintah pusat agar bisa mempertimbangkan tenaga honorer yang sudah bekerja dan mengabdi kepada pemerintah daerah cukup lama.
"Tidak ada salahnya untuk mengusahakan, terutama bagi mereka yang sudah bekerja selama 10 tahun lebih, saya akan perintahkan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) untuk berkomunikasi dengan pusat, agar bisa mendapat peluang," katanya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya tidak janji untuk bisa meloloskan tenaga honorer di Bantul menjadi CPNS, karena keputusan akhirnya tetap berada di tangan pemerintah pusat berdasarkan hasil seleksi.
"Di Bantul ada 1.500 lebih tenaga honorer, saya tidak hafal pastinya, dan itu nanti yang akan diloloskan sekitar sepertiga dari jumlah peserta seluruh Indonesia, syukur-syukur mereka bisa lolos dengan usaha sendiri," katanya.
Sementara itu, Kepala BKD Bantul Maman Permana sebelumnya mengatakan persiapan dan pengadaan soal dalam seleksi CPNS K2 diatur pusat. Sedangkan daerah hanya menyiapkan tempat termasuk pengawasan.
Ia mengatakan untuk memudahkan pengawasan, pelaksanaan ujian seleksi penerimaan CPNS tenaga honorer rencananya dipusatkan di sejumlah gedung sekolah, yakni SMA 1 Bantul, SMP 1 Bantul, dan SD Bantul Timur.
"Lokasi pelaksanaan ujian tersebut saling berdekatan, bahkan ada yang satu kompleks. Kami pastikan tiap kelas yang terdapat 20 peserta akan diawasi masing-masing tim pengawas," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib
Bantul mulai sosialisasikan padat karya anggaran BKK bagi kelompok pekerja
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran anggota PPK untuk pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 13:54 Wib
Bantul mendaftarkan pekerja padat karya pada BPJS Ketenagakerjaan
Senin, 22 April 2024 19:32 Wib
Bupati Bantul minta semangat perjuangan Kartini harus terus diteladani
Senin, 22 April 2024 16:55 Wib
Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya
Senin, 22 April 2024 10:48 Wib
Polres Bantul tidak melarang penerbangan balon udara asalkan berizin
Sabtu, 20 April 2024 17:08 Wib