Yogyakarta "perangi" osteoporosis

id yogyakarta perangi osteoporosis

Yogyakarta "perangi" osteoporosis

Ilustrasi (Foto piogama.ugm.ac.id)

Jogja (Antara Jogja) - Ribuan warga Kota Yogyakarta melakukan senam dan gerak jalan bersama yang dipusatkan di depan Rumah Dinas Wali Kota Yogyakarta, Minggu, untuk "memerangi" osteoporosis, sekaligus meneguhkan komitmen menuju Yogyakarta bebas osteoporosis.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah DIY Sulistyo dalam kesempatan itu mengatakan osteoporosis adalah penyakit yang sulit dideteksi, namun bisa dicegah.

"Penyakit ini tidak terdeteksi. Tiba-tiba saja orang menderita osteoporosis. Namun, dengan gaya hidup yang sehat, penyakit ini bisa dicegah," katanya.

Menurut dia, gaya hidup sehat yang bisa diterapkan untuk mencegah penyakit tersebut adalah dengan olah raga secara teratur, berjalan kaki minimal 10.000 langkah, atau sekitar empat kilometer sehari, dan mengonsumsi makanan bergizi seperti susu, serta makanan lain yang kaya kalsium.

Berdasarkan data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi pada 2005, prevalensi osteoporosis di Indonesia cukup tinggi yaitu dua dari lima orang berisiko terkena penyakit ini.

Sulistyo bersama perwakilan dari sejumlah perkumpulan seperti Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), dan Perkumpulan Warga Tulang Sehat (Perwatusi), serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia, kemudian menandatangani komitmen menuju Yogyakarta bebas osteoporosis.

Kegiatan senam dan gerak jalan yang digagas Fonterra Brands Indonesia dalam kampanye Generasi Bergerak itu, sebelumnya telah dilakukan di Jakarta, dan akan disusul dengan kegiatan yang sama di Surabaya.

Berdasarkan hasil "polling" yang dilakukan perusahaan tersebut diketahui berbagai penyebab osteoporisis di antaranya gaya hidup masyarakat Indonesia yang tidak aktif bergerak, hanya 14 persen perempuan Indonesia berolah raga secara rutin tiap hari, hanya 29 persen perempuan yang mengonsumsi kalsium sesuai rekomendasi 1.000 miligram per hari, dan 53 persen perempuan tidak mengonsumsi produk olahan susu.

"Komitmen Yogyakarta bebas osteoporosis tersebut merupakan proyek percontohan dari komitmen lokal untuk program pencegahan osteoporosis, yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi daerah lain," kata Head of Medical Sales Fonterra Brands Indonesia dr. Muliaman Mansyur.

Program itu akan meliputi pelatihan bagi tenaga medis di bawah koordinasi Dinas Kesehatan DIY, dan kader PKK di bawah koordinasi tim penggerak PKK di 20 kelurahan di Kota Yogyakarta mulai Januari 2014, serta diadakan lomba kelurahan peduli pencegahan osteoporosis.

(E013)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024