Bantul (Antara Jogja) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta menyita berbagai produk makanan kecil dalam kemasan yang dijual di pasar tradisional Imogiri Kabupaten Bantul, karena dinilai tidak layak konsumsi.
Berbagai produk makanan disita karena tidak ada label kedaluwarsa dan kemasan makanan rusak seperti menggelembung, kata seorang petugas Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY, Etik disela razia makanan di pasar Imogiri Bantul, Selasa.
Menurut dia, razia makanan di pasar tradisional tersebut ditempuh dalam rangka memberikan perlindungan terhadap konsumen dari berbagai makanan yang tidak layak konsumsi menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2014.
"Ini (razia) sudah kegiatan rutin. Selain memeriksa makanan yang dijual pedagang, kami juga berupaya memberi peringatan kepada pedagang, untuk lebih jelasnya silahkan tanya langsung ke Bu Dyah (Plh Kepala BBPOM DIY), " katanya.
Ia mengatakan, razia sengaja menyasar pada pedagang di pasar tradisional karena ditenggarai banyak menjual berbagai makanan-makanan kecil yang biasa dibeli kalangan anak-anak sekolah dan anak kecil, seperti makanan dalam kemasan dan lain-lain.
Menurut dia, berbagai makanan kecil kemasan yang tidak layak konsumsi yang ditemukan petugas BPOM DIY tersebut paling besar adalah berbagai produk makanan kemasan yang tidak disertai dengan label tanggal kedaluwarsa.
"Makanan seperti ini biasa ditemukan, padahal konsumen tidak tahu apakah ini sudah kedaluwarsa, kalau dikonsumsi kan bisa membahayakan," katanya.
Sementara itu, Warni salah satu pedagang yang barang dagangannya disita petugas mengaku tidak tahu menahu terhadap makanan yang dijual tersebut karena hanya menerima barang dan tidak meneliti apakah masih baik atau tidak.
"Lha saya tidak tahu, dari sana sudah seperti itu," katanya.
Pelaksana harian (Plh) Kepala BPPOM DIY Dyah Sulistyorini saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya memang sedang gencar melakukan razia makanan di wilayah setempat untuk melindungi konsumen menjelang libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Ada beberapa kios yang ditemukan produk ed, rusak tapi masih dipajang dan permen dalam bentuk mainan tanpa identitas. Untuk hasil rekapitulasi secara keseluruhan dengan kabupaten lain, besok kami akan gelar jumpa pers," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
OJK awasi khusus tujuh perusahaan asuransi di Indonesia
Kamis, 4 April 2024 11:10 Wib
Kulon Progo bentuk tim awasi usaha jasa pariwisata selama libur Lebaran
Rabu, 3 April 2024 10:30 Wib
China abstain panel PBB awasi Korut
Minggu, 31 Maret 2024 17:08 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi perkembangan antraks Girimulyo
Selasa, 19 Maret 2024 15:38 Wib
Bawaslu RI awasi proses rekapitulasi berjenjang Pemilu 2024
Minggu, 18 Februari 2024 4:22 Wib
Masyarakat diminta awasi serangan fajar Pemilu 2024
Rabu, 14 Februari 2024 1:47 Wib
Bawaslu Bantul pastikan kesiapsiagaan pengawas TPS awasi tahapan pemungutan
Minggu, 11 Februari 2024 14:43 Wib