Akademisi: Indonesia berpotensi besar penyedia "software engineer"

id akademisi: indonesia berpotensi

Akademisi: Indonesia berpotensi besar penyedia "software engineer"

Ilustrasi (Foto transformersjobs.com)

Jogja (Antara Jogja) - Indonesia memiliki potensi besar sebagai penyedia "software engineer" bagi industri perangkat lunak dunia, kata dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Beni Suranto.

"Software engineer adalah mereka yang menggunakan pengetahuan, keterampilan, metode, teknik, dan standar di bidang `software engineering` secara profesional untuk menghasilkan perangkat lunak dengan kualitas tinggi sebagai sebuah solusi bagi permasalahan tertentu," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Namun, kata dia, saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain. Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan India yang oleh Majalah Computer World diprediksiakan mampu menghasilkan "software engineer" lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat pada 2017.

"Kualitas pembelajaran materi yang terkait dengan bidang `software engineering` di tingkat perguruan tinggi memiliki peran yang signifikan sebagai salah satu faktor kesuksesan dalam menghasilkan `software engineer` yang unggul," katanya.

Menurut dia, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran materi "software engineering" adalah dengan menerapkan strategi Student-Centered Learning (SCL).

SCL dipilih karena metode itu mampu menghasilkan suasana pembelajaran yang dinamis dan memotivasi mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dan berkontribusi selama proses pembelajaran.

"Hal itu penting karena seorang `software engineer` bukan hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis (hardskills) saja, tetapi juga harus memiliki `softskills` yang cukup," katanya.

Dengan SCL, kata dia, mahasiswa dapat melakukan aktivitas yang dapat memancing daya kreasi, menimbulkan keberanian untuk menyampaikan ide dan gagasan, memupuk jiwa kepemimpinan, melatih keterampilan berkomunikasi, dan kerja sama.

Ia mengatakan hal itu sangat penting mengingat pada praktiknya, seorang "software engineer` tidak hanya dituntut untuk bisa membuat desain "software", menghasilkan kode program maupun melakukan pengujian terhadap "software".

"Seorang `software engineer` profesional juga harus mampu memimpin tim pengembang `software`, berkomunikasi secara efektif dengan `customer`, bekerja sama dengan `software engineer` lain dalam sebuah tim maupun sekadar menyampaikan ide dalam sebuah pertemuan tim pengembang," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024