Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta akan memberi pelatihan pendidikan inklusi kepada seluruh guru di daerah ini untuk mempersiapkan kebutuhan tenaga pengajar bagi anak berkebutuhan khusus pada 2014.
"Mengingat guru pendamping untuk pendidikan inklusi jumlahnya terbatas, tahun ini kami akan melatih seluruh guru biasa untuk juga bisa menangani anak berkebutuhan khusus," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, hingga saat ini guru pendamping untuk pendidikan inklusi yang tersebar di DIY berjumlah 400 orang. Jumlah tersebut masih minim untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan inklusi di daerah ini.
"Memang sudah ada guru khusus pendamping anak berkebutuhan khusus tapi jumlahnya cukup terbatas. Oleh karena itu kami harap nantinya seluruh guru sekolah juga mampu mengajar anak berkebutuhan khusus," kata dia.
Pengajar untuk anak berkebutuhan khusus, menurut dia, memang seharusnya memiliki latar belakang pendidikan luar biasa sehingga dapat memahami secara tepat metode belajar anak berkebutuhan khusus.
Oleh sebab itu, kata dia, pelatihan bagi guru-guru lainnya akan dilakukan secara maksimal dan sesuai dengan kebutuhan.
Melalui rencana pelatihan pendidikan inklusi bagi seluruh guru tersebut, ia juga berencana akan mewajibkan seluruh sekolah di DIY untuk dapat menyelenggarakan pendidikan inklusi.
"Prinsipnya jangan sampai ada yang menolak, apabila menerima pendaftaran dari anak berkebutuhan khusus,"katanya.
Hingga saat ini, terdapat 68 Sekolah Luar Biasa (SLB) di DIY, padahal jumlah anak penyandang disabilitas atau berkebutuhan khsus cukup banyak. Menurut dia hampir di seluruh sekolah sesungguhnya memiliki anak berkebutuhan khusus.
"kadang-kadang sekolah merasa tidak memiliki anak berkebutuhan khusus. Ada anak autis dikira anak nakal, padahal mereka juga termasuk anak berkebutuhan khusus yang harus mendapatkan metode pendidikan khusus,"kata dia.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Guru di Indonesia perlu perlindungan hukum ketika tegakkan disiplin
Selasa, 23 April 2024 0:43 Wib
KBRI Canberra kirim guru bantu efek pembelajar Bahasa Indonesia meningkat
Sabtu, 20 April 2024 6:28 Wib
Guru Besar UGM: Anemia aplastik akibat obat jarang terjadi
Sabtu, 20 April 2024 3:28 Wib
Guru Besar: Pemudik sepeda motor wajib pahami tiga faktor kecelakaan
Selasa, 9 April 2024 18:33 Wib
Metode gasing menciptakan hubungan erat guru-siswa di Indonesia
Minggu, 7 April 2024 12:18 Wib
PGRI: Diapresiasi dunia, upaya pengangkatan guru honorer Indonesia
Sabtu, 6 April 2024 17:11 Wib
Penyidik: Tersangka TPPO magang Jerman terima keuntungan
Kamis, 4 April 2024 5:35 Wib
Penyebab guru honorer tak kunjung diangkat ASN, dibeber legislator
Selasa, 2 April 2024 17:32 Wib