KPU Kulon Progo sosialisasikan pemilu

id pemilihan umum

KPU Kulon Progo sosialisasikan pemilu

Kantor Komisi Pemilihan Umum Kulon Progo, DIY. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mensosialisasikan pemilu di 500 pedukuhan secara maraton mulai 3 Februari hingga awal Maret 2014.

Anggota KPU Kulon Progo dari Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Hubungan Media Massa Tri Mulatsih di Kulon Progo, Minggu, mengatakan sasaran sosialisasi seluruh warga masyarakat dengan harapan pada pelaksanaan pemilu nanti mereka semua menggunakan hak pilihnya.

"Kami melakukan sosialisasi, baik tata cara pemilihan hingga mencegah terjadinya politik uang. Selain itu, kami akan melakukan sosialiasi supaya masyarakat tidak memilih calon anggota legislatif (caleg) yang menggunakan uang untuk mendapat dukungan masyarakat," kata Tri.

Pada sosialisasi ini, menurut dia, pihaknya akan melibatkan panitia pemilihan kecamatan (PPK), dan panitia pemungutan suara (PPS).

"Kami akan memberdayakan PPK dan PPS. Kami juga dibantu relawan demokrasi yang bertugas melakukan sosialisasi di kelompok agama, difabel, pemilih pemula, dan tokoh masyarakat," katanya.

Sampai saat ini, kata Tri, relawan demokrasi telah melakukan sosialiasi di 70 kelompok komunitas di Kulon Progo.

Selain sosialisasi, menurut dia juga dilakukan tatap muka, dan rencananya KPU Kulon Progo juga akan menggelar acara jalan sehat.

"Kami percaya, kegiatan ini akan membawa aura pemilu yang mengena di hati masyarakat Kulon Progo," katanya.

Ketua KPU Kulon Progo Muh Isnaini mengatakan KPU bekerja sama dengan pemerintah kabupaten melakukan sosialisasi pemilu kepada masyarakat. Rencananya 500 pedukuhan menjadi sasaran sosialisasi itu.

"Anggaran untuk sosialisasi berasal dari Pemkab Kulon Progo melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi materinya disiapkan oleh KPU," kata Isnaini. .

KPU Kulon Progo, menurut dia, tidak memiliki anggaran yang mencukupi jika harus melakukan sosialisasi tanpa didukung dana dari pemerintah.

Saat ini, kata dia, tren yang berkembang adalah meningkatnya jumlah angka golongan putih (golput), sehingga perlu diantisipasi dengan menggiatkan sosialisasi di kalangan masyarakat.

"Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat Kulon Progo. Kami berharap tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2014 lebih dari 75 persen. Tentu untuk mewujudkan hal ini perlu ada kerja sama antara pemerintah dan KPU," katanya.

(KR-STR)