Permintaan kue keranjang di Yogyakarta masih sepi

id permintaan kue keranjang

Permintaan kue keranjang di Yogyakarta masih sepi

Kue keranjang khas Imlek (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Permintaan kue keranjang empat hari menjelang Hari Raya Imlek di sejumlah produsen di Kota Yogyakarta masih sepi.

Produsen kue keranjang di Jalan Tukangan, Kota Yogyakarta, Sianiwati, Senin, mengatakan hingga saat ini permintaan masih sama seperti hari biasa, sehingga produksi belum ditambah.

"Belum ada lonjakan, permintaan masih sama seperti hari biasanya. Saat ini produksi masih normal, rata-rata 300 kilogram per hari," kata Sianiwati.

Menurut dia, sepinya permintaan kue keranjang juga terjadi pada Imlek tahun lalu. Namun demikian sepinya permintaan tahun lalu lebih dipicu kenaikan harga jual yang didorong naiknya bahan baku utama.

"Kalau tahun lalu harga beras ketan kan naik mencapai Rp19.500 per kg. Namun saat ini sepinya permintaan karena penjual di toko-toko pengecer memang belum jalan semua,"kata dia.

Menurut dia, saat ini kue keranjang miliknya masih dijual dengan harga Rp33.000 per kg sama seperti tahun lalu. Harga itu dipatok baik untuk kue keranjang isi satu, susun tiga atau empat.

Sementara itu, perajin kue keranjang di Yogyakarta lainnya, Sulis juga masih belum banyak mendapatkan pesanan. Ia yang mengaku menerima pesanan dari luar daerah, saat ini mengaku masih terfokus untuk memenuhi permintaan untuk pengecer lokal Yogyakarta.

"Biasanya kalau menjelang imlek banyak pesanan dari Magelang, Purworejo, dan Klaten. Sekarang masih untuk sekitar sini (Yogyakarta) saja,"kata perempuan yang mengaku menjalankan bisnis kue keranjang turun-temurun ini.

Perajin kue keranjang dengan tujuh karyawan itu meyakini bisnis kue miliknya yang telah beroperasi sejak 50 tahun lalu itu, akan dibanjiri pesanan pada H-3 perayaan Imlek.

"Kue keranjang merupakan kue tradisi bagi kami baik untuk menyembayangi leluhur juga sebagai simbol perekat kekeluargaan. Saya optimis akan mulai banyak pesanan begitu mendekati Imlek,"kata perempuan berdarah Tionghoa ini.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024