IAI: apoteker berperan vital implementasikan JKN

id apoteker

IAI: apoteker berperan vital implementasikan JKN

Ilustrasi(antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Apoteker mempunyai peran vital sebagai garda depan tenaga kesehatan yang secara langsung terlibat dalam implementasi sistem Jaminan Kesehatan Nasional, kata Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Nunut Rubiyanto.

"Implementasi skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dinilai akan berjalan timpang tanpa peran yang optimal dari apoteker," katanya pada "Sumpah Apoteker Universitas Islam Indonesia (UII) Angkatan XXII" di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, memasuki 2014, pemerintah telah secara resmi menggulirkan skema JKN. Sistem tersebut bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat sehingga turut mendorong kualitas kesehatan bangsa.

"Dalam skema JKN, tantangan kesehatan akan semakin kompleks sehingga apoteker hendaknya selalu berkomitmen pada kualitas baik pada tahap input maupun proses," katanya.

Ketua Komite Farmasi Nasional (KFN) Bambang Triworo mengatakan JKN merupakan terobosan pemerintah di bidang kesehatan yang patut diapresiasi.

Meskipun masih ada kekurangan, kata dia, iktikad pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas kesehatan harus didukung oleh semua pihak termasuk kalangan apoteker.

"Hal itu sejalan dengan hak setiap warga negara untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan memadai yang memang telah diamanahkan oleh undang-undang," katanya.

Rektor UII Edy Suandi Hamid mengatakan para apoteker lulusan UII diharapkan dapat konsisten dalam menggunakan keahlian yang mereka pelajari untuk terjun mengabdi di tengah masyarakat.

Menurut dia, apoteker mempunyai peran strategis dalam elemen pelayanan kesehatan di masyarakat. Sungguh disayangkan jika lulusan apoteker tidak bekerja sesuai dengan kompetensi profesinya.

"Apoteker berperan penting dalam pengawasan obat yang beredar di masyarakat bersama pemerintah. Hal itu penting karena setiap tahun ada lebih dari 300 ribu obat baru yang terdaftar," katanya.

Ia mengatakan sumpah apoteker itu diikuti 103 peserta dari Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UII. Lulusan terbaik yang mendapat pin emas diraih oleh Risti Pratiwi dengan IPK 3,94.

"Hingga kini Program Studi Profesi Apoteker Fakultas MIPA UII meluluskan 2.225 apoteker yang telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024