IAI : apoteker harus mampu jaga kendali mutu

id IAI

IAI : apoteker harus mampu jaga kendali mutu

ikatan apotekher Indonesia DIY (facebook.com)

Jogja (Antara Jogja) - Apoteker harus mampu menjaga kendali mutu dan biaya pelayanan kesehatan untuk menghadapi tantangan Sistem Jaminan Sosial Nasional, kata Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Nunut Rubiyanto.

"Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) menjadi tantangan berat, karena harus menjangkau lebih dari 237 juta jiwa dalam waktu lima tahun," katanya pada wisuda 28 apoteker baru lulusan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Jerman membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menerapkan jaminan sosial yang baik, sedangkan Amerika Serikat dengan Obama Care hanya mampu menjangkau tujuh juta warga.

"SJSN merupakan tantangan yang dihadapi profesi apoteker saat ini. Apalagi, evaluasi dua bulan pelaksanaan SJSN memberikan hasil belum memuaskan sehingga akan berdampak pada banyak hal termasuk profesi apoteker," katanya.

Ia mengatakan apoteker merupakan profesi milik publik yang memiliki tanggung jawab besar dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Ijazah, sertifikat kompetensi, dan surat tanda registrasi merupakan bekal bagi apoteker untuk bisa berkontribusi memberikan pelayanan bagi masyarakat," katanya.

Ketua Komite Farmasi Nasional Ahaditomo mengatakan apoteker sudah didaftarkan dalam nomor register, artinya menjadi pelayan publik dan bekerja untuk kepentingan publik.

"Seorang apoteker juga harus bisa menjalin kerja sama yang baik dengan tenaga medis lain dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," katanya.

Dekan Fakultas Farmasi UGM Subagus Wahyuono mengatakan proses belajar bagi para apoteker tidak berhenti sampai pada saat diwisuda.

"Belajar merupakan proses yang terus menerus sehingga apoteker harus siap menerima segala informasi pembelajaran yang datang di dunia kerja nanti," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024