Petani lahan pasir panen cabai pertengahan April

id cabai lahan pasir

Petani lahan pasir panen cabai pertengahan April

Tanaman cabai siap panen di Kabupaten Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Petani lahan pasir Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperkirakan masa panen cabai musim tanam pertama pada pertengahan April 2014.

"Tanaman cabai bisa dipanen umur 90 hingga 100 hari, sementara saat ini umurnya baru berkisar dua bulan, sehingga perkiraan kami panen mulai pertengahan April hingga Mei 2014," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lahan Pasir "Manunggal" Subandi, Kamis.

Menurut dia, seluas lima sampai 10 hektare lahan pasir di wilayah Desa Sriganding Kecamatan Sanden ditanami cabai oleh 50 petani dan sejumlah tanaman selingan yakni terong dan tomat dengan rata-rata umur sama.

Dalam kondisi normal, kata dia, produktivitas cabai lahan pasir ketika dipanen rata-rata mencapai 15 sampai 16 ton per hektare tergantung cuaca yang memengaruhi pembuahan serta hama maupun jamur yang menyerang tanaman hortikultura tersebut.

"Sementara ini kami belum bisa memprediksikan produktivitasnya nanti ketika dipanen, karena petani saat ini lagi senang-senangnya melihat buah (cabai) yang sedang tumbuh, kalau hasilnya bisa 15 ton per hektare itu sudah bagus bagi tanaman lahan pasir," katanya.

Ketika ditanya serangan hama pada tanaman cabai, ia mengatakan serangan jamur jenis pusarium saat ini baru menyerang tanaman terong dan tomat atau tanaman selingan di lahan pasir tersebut, akan tetapi intensitas serangannya masih ringan.

"Untuk tanaman cabai di lahan pasir sekarang ini belum ada serangan pusarium, mudah-mudahan saja tidak ada, namun kalau tanaman terong sama tomat sudah kena pusarium," kata Subandi.

Kondisi demikian, lanjut dia lebih bagus dibandingkan dengan kondisi tanaman tahun lalu, karena pada musim tanam sebelumnya selain pusarium, penyakit `bule` juga menyerang tanaman cabai dengan intensitas yang ringan hingga sedang.

"Ini karena pengaruh abu vulkanik dari Gunung Kelud lalu, karena saya mengamati kandungan belerang justru bisa mengurangi serangan pusarium pada cabai, namun untuk terong dan tomat serangannya tetap ada," katanya.

(T.KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024