Pemkab Kulon Progo bentuk tim penanggulangan kemiskinan

id kulon progo

Pemkab Kulon Progo bentuk tim penanggulangan kemiskinan

Lambang Kabupaten Kulon Progo (istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk tim penanggulangan kemiskinan untuk mempercepat upaya mengatasi masalah tersebut di wilayah setempat.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan mencapai 23,6 persen pada 2012.

"Untuk menekan angka kemiskinan kami melaksanakan kebijakan nasional dan kebijakan lokal Pemda DIY dan pemkab sendiri," katanya.

Kebijakan nasional penanggulangan kemiskinan, kata Sutedjo, yakni beras untuk keluarga miskin (raskin), bantuan langsung tunai, rumah tidak layak huni (RTLH), dan program keluarga harapan (PKH).

Selain itu, katanya, Pemprov DIY dan Pemkab Kulon Progo juga memiliki program lokal pengentasan kemiskinan. Pemda DIY memberikan bantuan Rp1 juta per kepala keluarga untuk kegiatan ekonomi produktif.

Program penanggulangan kemiskinan dari Pemkab Kulon Progo, yakni bedah rumah, program orang tua asuh, program padat karya, dan Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB).

"Berdasarkan laporan pertanggungjawaban kinerja pemerintah 2013, angka kemiskinan Kulon Progo turun 0,3 persen dari 23,6 menjadi 23,3 persen. Penurunan angka kemiskinan memang tidak signifikan, tapi kami terus berupaya menurunkan kemiskinan," kata dia.

Ia mengatakan anggaran program padat karya setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada 2012, anggaran padat karya sekitar Rp6 miliar, pada 2014 sekitar Rp14 miliar.

"Program padat karya dititikberatkan pembangunan infrastruktur setiap desa yang menyerap tenaga kerja. Harapannya, mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sutedjo mengatakan program orang tua asuh yang berbasis "corporation" juga terus berjalan. Salah satu perbankan terbesar di DIY membantu Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap dan Desa Temon Wetan, Kecamatan Temon.

"Kami berharap bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan baik lembaga ekonomi dan sosial untuk menggarap desa tertentu supaya memiliki bapak asuh membebaskan desa dari kemiskinan," kata dia.

(KR-STR)