Jakarta (Antara Jogja) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan PT Bank Mandiri Tbk siap mengambilalih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk yang akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN pada 21 Mei 2014.
"Bank Mandiri siap dan punya kemampuan mengambialih BTN, selanjutnya dijadikan sebagai anak usaha yang khusus menangani penyediaan rumah bagi masyarakat," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Kantor PT ReIndo (Persero), Jakarta, Kamis.
Namun menurut Dahlan, pola pengambialihan pelepasan saham BTN sebesar 60,14 persen masih belum diputuskan karena harus melalui serangkaian kajian.
"Pokoknya semua cara atau opsi pengambialihan dikaji dan diambil yang terbaik," ujar Dahlan.
Mantan Dirut PT PLN ini menuturkan bahwa semua proses yang dibutuhkan untuk meralisasikan pengambialihan saham BTN tersebut akan ditempuh.
"Minta izin kepada Kementerian Keuangan, izin kepada DPR, apa saja yang membuat prosesnya bisa selesai akan kita jalankan," tegas Dahlan.
Sebelumnya, surat Menteri BUMN tertanggal 11 April bernomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN meminta kepada perseroan untuk menambahkan agenda RUPSLB meminta Persetujuan Prinsip atas Perubahan Pemegang Saham Perseroan.
Menurut Dahlan, setidaknya ada tiga alasan pelepasan Bank BTN kepada Mandiri. Pertama, menolong BTN karena selama sudah tidak sanggup memenuhi tingginya permintaan masyarakat terhadap perumahan.
"Terus terang saja, kebutuhan rumah saat ini mencapai 1,5 juta unit per tahun. BTN tidak mampu memenuhinya," ujar Dahlan.
Kedua, Bank BTN akan menjadi bank terbesar dalam pembiayaan perumahan di Tanah Air.
Ketiga, dengan mengambilalih BTN maka Bank Mandiri akan menjadi salah satu bank terbesar di ASEAN.
"Jadi, BTN tidak akan dimatikan, tidak akan dikubur, tetapi tetap dikembangkan dengan posisi menjadi anak usaha Mandiri," ujarnya.
Adapun dari sisi pemerintah, tambah Dahlan, dengan terbentuknya bank dalam skala besar seperti Mandiri, kelak mampu bersaing dengan bank asing dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai 2015.
Selama ini, ujar Dahlan yang juga peserta konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini, bank-bank di Indonesia kalah besar dibanding bank dari Singapura, Malaysia maupun Thailand.
"Dengan penggabungan ini, maka Mandiri setidaknya sudah bisa mengalahkan bank terbesar Malaysia. Kita tentu tidak ingin bank-bank Indonesia kalah bersaing apalagi di dalam negeri," ujarnya.
(R017)
Berita Lainnya
MotoGP: Pembalap Vinales ambil hikmah di Portugal
Selasa, 26 Maret 2024 7:44 Wib
UNJ ambil langkah hukum terkait perdagangan orang berkedok mahasiswa magang ke Jerman
Senin, 25 Maret 2024 18:08 Wib
Arsenal tak ambil pusing laga Liverpool kontra City
Jumat, 8 Maret 2024 15:27 Wib
KPPU DIY mengingatkan pedagang beras tak ambil untung berlebihan
Selasa, 5 Maret 2024 11:21 Wib
Prabowo dan Gibran tak ambil cuti untuk kampanye
Kamis, 25 Januari 2024 12:51 Wib
Pemeran film porno, Siskaeee, tak hadiri pemeriksaan, polisi ambil langkah
Jumat, 19 Januari 2024 14:25 Wib
Soal nilai 11 dari Anies, Prabowo tak ambil pusing
Selasa, 9 Januari 2024 17:20 Wib
Prabowo-Gibran tidak ambil cuti untuk kampanye
Jumat, 5 Januari 2024 8:33 Wib