Jogja (Antara Jogja) - Tim mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada mengembangkan metode untuk memudahkan mendapatkan informasi terkait mitigasi bencana melalui aplikasi "Quick Disaster".
"Aplikasi itu berbasis visual dan suara yang bisa menampilkan langkah tahapan antisipasi bencana, seperti erupsi gunung berapi, tanah longsor, topan tornado, gempa bumi, hujan abu vulkanik, banjir, kebakaran, dan tsunami," kata ketua tim Daniel Oscar Baskoro di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, aplikasi itu hanya bisa diakses melalui perangkat kacamata "google glass". "Google glass" merupakan kacamata pintar hasil dari riset Perusahaan Google yang mampu memproses dan menampilkan informasi layaknya "smartphone".
"Namun, aplikasi yang sedang kami kembangkan itu pada perangkat `google glass` bisa menampilkan informasi secara visual mengenai tahapan solusi untuk mengantisipasi dampak bencana," katanya.
Ia mengatakan aplikasi itu diharapkan bisa membantu masyarakat dalam mengantisipasi bencana saat kejadian bencana berlangsung.
"Pemilihan `google glasss` sebagai perangkat untuk aplikasi `Quick Disaster` disebabkan informasi yang ditampilkan perangkat tersebut jauh lebih cepat dan lebih ringkas ketimbang menggunakan perangkat mobile," katanya.
Menurut dia, tim berpikir perangkat digital ini suatu saat akan melekat pada tubuh manusia, seperti halnya nanti dengan adanya teknologi jam pintar atau gelang pintar.
"Saat ini aplikasi `Quick Disaster` masih dalam tahap riset dan pengembangan, karena beberapa fitur masih perlu disempurnakan," katanya.
Dalam waktu dekat, kata dia, aplikasi tersebut rencananya akan dipresentasikan dalam konferensi internasional di Eropa dan Amerika Serikat.
Anggota tim mahasiswa yang mengembangkan apklikasi "Quick Disaster" adalah Zamsyari, Bahrunur, Sabrina Anggraini, dan Maulana Rizki.
(B015)
Berita Lainnya
Kembangkan digitalisasi pasar di Indonesa, Asparindo-Rhyne Technologies
Kamis, 28 Maret 2024 6:25 Wib
Honda kembangkan kendaraan hybrid menuju elektrifikasi
Kamis, 28 Maret 2024 6:05 Wib
Visa Foundation kembangkan 4 juta UKM di 60 negara
Senin, 25 Maret 2024 18:27 Wib
Wamenkominfo sebut saatnya Indonesia kembangkan AI dari hulu ke hilir
Jumat, 8 Maret 2024 18:14 Wib
Semarang kembangkan pariwisata Pantai Tirang tarik wisatawan
Minggu, 3 Maret 2024 18:27 Wib
Pakar: Rencana Prabowo kembangkan energi terbarukan harus didukung
Sabtu, 2 Maret 2024 8:21 Wib
Pemkab Bantul kembangkan TPST sebagai industri bangkitkan unit ekonomi
Selasa, 27 Februari 2024 17:49 Wib
Aruna-USAID kembangkan praktik perikanan berkelanjutan
Selasa, 27 Februari 2024 7:21 Wib