Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempercepat penyelesaian jalur lingkar Kota Wates dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Minggu mengatakan pihaknya pada 2014 hingga 2015 melakukan pembebasan tanah dan pembangunan infrastruktur jalan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
"Kami memang memiliki program `outer ring road` atau dikenal dengan jalur lingkar Kota Wates. Pelaksanaannya secara bertahap karena berdasarkan kemampuan keuangan daerah. Meski demikian, kami menyadari, program ini sangat mendesak bagi laju pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota Wates," kata Gusdi.
Ia mengatakan tahapan realisasi "outer ring road" ini yakni pembuatan jalur pembuangan air yang menggenangi underpass Kulur Kecamatan Temon yang rencana detail teknisnya sudah dibuat pada 2013 dan sekarang pelaksanaannya.
Selain itu, kata Gusdi, pemkab melalui DPU berupaya melakukan pembebasan lahan di kawasan underpass Margosari. Lambannya penyelesaian ini disebabkan oleh tingginya harga tanah milik masyarakat setempat.
Hal yang sama yang akan dilakukan pemkab yakni pembebasan lahan di kawasan undespass Miri.
"Percepatan penyelesaian underpass Margosari dan Kulur merupakan bagian dari percepatan pembangunan jalur lingkar Kota Wates. Semakin mudah pembebasan lahan, maka semakin cepat juga program ini selesai. Kendala utamanya yakni pembebasan lahan," kata Gusdi.
Menurut Gusdi, program pembangunan infrastruktur selalu mendapat diperhatikan. Namun, untuk mempercepat pelaksanaannya perlu kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dan dukungan penganggaran.
"Apabila pemerintah bersemangat menyelesaikan program jalur lingkar Kota Wates tanpa dukungan masyarakat, maka tidak akan pernah terealisasi. Tentu semua butuh kerjasama yang baik," katanya.
Ketua DPRD Kulon Progo Ponimin Budi mengatakan rencana utama jalur lingkar Kota Wates adalah pembangunan jembatan layang di Triharjo-Tawangsari atau kawasan RSUD Wates yang belum terealisasi, padahal rencana tersebut telah disusun sejak 2007.
Selain itu, agenda pembuatan jalan underpass Margosari menuju Polres Kulon Progo juga tidak terealisasi.
"Kami mendesak pemerintah segera melaksanakan rencana pembangunan jalan jalur lingkar Wates sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJMD)," kata Ponimin.
Menurut Ponimin, rencana pembangunan seharusnya disertai dengan penganggaran. Namun, selama ini, pemerintah selalu mendahulukan rencana pembangunan, tanpa ada rencana aksi dilapangan.
Dia mengatakan rencana pembangunan jalur lingkar Wates dapat mempercepat pengembangan Kota Wates menjadi pusat kota dan pusat ekonomi.
"Pemerintah harus mengubah model rencana pembangunan Kota Wates. Apabila, rencana pengembangan Kota Wates tidak terealisasi, Kota Wates tetap akan menjadi kota mati. Perkembangan ekonomi lambat, begitu juga perubahan sosial berjalan lambat," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
KPU RI telah komunikasi dengan LO Paslon 03 kirim undangan
Rabu, 24 April 2024 15:39 Wib
Undangan terlambat, Mahfud Md tak hadiri penetapan pemenang Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 15:25 Wib
Ganjar tak hadiri penetapan pemenang Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 15:15 Wib
KPU Sleman membuka penerimaan dukungan calon perseorangan Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 15:03 Wib
KPU RI menetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 11:55 Wib
AMIN di KPU RI hadiri penetapan capres-cawapres terpilih
Rabu, 24 April 2024 10:25 Wib
Tak pengaruhi penetapan Prabowo-Gibran, kehadiran 01-03 di KPU RI
Rabu, 24 April 2024 10:20 Wib
Prabowo-Gibran tiba di KPU RI, ditetapkan capres-cawapres terpilih
Rabu, 24 April 2024 10:15 Wib