Jogja (Antara Jogja) - Upaya partai politik untuk saling berkoalisi menuju Pemilu Presiden 2014 belum tentu mutlak diikuti suara akar rumput, kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Erwan Agus Purwanto.
"Koalisi yang terbentuk saat ini lebih condong pada hasil kedekatan elit partainya sehingga memiliki kemungkinan tidak diikuti oleh simpatisan partai di akar rumput untuk diarahkan memilih capres-cawapres yang diusung," kata Erwan di Yogyakarta, Senin.
Erwan menilai, koalisi yang terbentuk saat ini memiliki model "koalisi realistis", yakni model koalisi yang mengesampingkan unsur kedekatan ideologi partai. Koalisi saat ini lebih memprioritaskan kalkulasi untung rugi partai dalam pesta Pilpres mendatang.
Ia mengatakan belajar pada Pemilu Presiden (pilpres) 2009, pilpres saat ini juga kemungkinan besar masih akan ditentukan pada sosok/figur calon presiden (capres). Sehingga bentuk peranan parpol dalam berkoalisi tidak mutlak menentukan arah suara masyarakat.
"Bisa kita lihat saat Partai Demokrat hanya mendapatkan suara dukungan tujuh persen, namun dalam pemilihan langsung Pilpres 2009, SBY tetap bisa memenangkan kompetisi terebut," katanya.
Sementara itu, untuk sosok cawapres, meskipun patut dipertimbangkan, namun menurut dia, tidak terlalu signifikan berpengaruh.
Lebih dari itu, lanjut Erwan, secara umum parpol di Indonesia masih belum memiliki mekanisme yang baik dalam menyatukan suara di kalangan akar rumput.
"Kecuali PKS yang memiliki mesin politik yang baik dan disiplin, partai lainnya masih belum memiliki mesin politik yang bagus untuk menyatukan suara ke bawah," kata Erwan yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM ini.
Pengusungan Prabowo-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres 2014 mendapat dukungan sedikitnya enam partai politik antara lain Gerindra, PAN, PKS, PPP, dan Golkar.
Sementara pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla diusung dan memperoleh dukungan dari PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, dan Hanura.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Prabowo mampu selaraskan PDIP-partai di KIM
Selasa, 16 April 2024 18:02 Wib
Peluang PPP bergabung Prabowo-Gibran diputuskan via mukernas
Selasa, 16 April 2024 12:59 Wib
Gibran: Ada pembicaraan soal kemungkinan koalisi dengan PDIP
Selasa, 16 April 2024 12:12 Wib
Gerindra respons PPP gabung koalisi Prabowo-Gibran
Selasa, 16 April 2024 6:11 Wib
Ketum Golkar mengundang elite politik nasional
Senin, 15 April 2024 21:04 Wib
Pilkada 2024, PDIP membuka opsi koalisi bersama Gerindra-Golkar
Senin, 1 April 2024 18:43 Wib
Prabowo: Menjadi penerus Jokowi, Koalisi Indonesia Maju tak malu
Selasa, 26 Maret 2024 7:32 Wib
Istana respons kabar nama menteri usulan Jokowi di kabinet 2024-2029
Senin, 25 Maret 2024 13:19 Wib