Panwaslu Bantul tunggu laporan hasil pencermatan DPSHP

id pemilu

 Panwaslu Bantul tunggu laporan hasil pencermatan DPSHP

Ilustrasi (Foto ANTARA/Dok)

Bantul (Antara Jogja) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menunggu laporan dari pengawas pemilu lapangan terkait hasil pencermatan daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran untuk Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

"Daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran Pilpres masih dicermati oleh teman-teman pengawas tingkat bawah, apakah ada data yang bermasalah atau tidak kami masih tunggu laporan," kata Ketua Panwaslu Bantul Supardi di Bantul, Rabu.

DPS-HP Pilpres yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul pada 17 Mei lalu berjumlah 721.601 pemilih, untuk tahapan selanjutnya tanggapan dan masukan dari masyarakat termasuk pencermatan dari Panwaslu.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan Panwascam jajaran ke bawah untuk mencermati data pemilih tersebut untuk memastikan bahwa proses pemutakhiran data yang dilakukan KPU valid dan akurat sebelum ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (DPT).

"Kapan penetapan DPT Pilpres di tingkat kabupaten kami belum tahu kapan pastinya, namun kalau di tingkat nasional pada 9 Juni, harapannya minggu-minggu ini kalau ada data bermasalah segera dilaporkan agar bisa dibenahi sebelum ditetapkan DPT," katanya.

Pihaknya berharap DPT Pilpres yang ditetapkan nanti tidak ada permasalahan, baik data pemilih ganda, pemilih yang meninggal dunia, hingga pemilih tanpa nomor induk kependukan (NIK) maupun NIK invalid dan masalah identitas lainnya.

"Kaitannya data yang bermasalah kami memang telah menemukan seperti data ganda, data pemilih yang sudah meninggal dunia, namun itu kami temukan di awal pengawasan sejak 27 April sampai 10 Mei, dan sudah kami rekomendasikan ke KPU," katanya.

Pihaknya juga telah menginstruksikan masing-masing pengawas pemilu lapangan (PPL) untuk memberikan rekomendasi ke panwascam dan kemudian dilanjutkan ke panwaslu kabupaten apabila menemukan data pemilih yang bermasalah.

"Kami juga minta masyarakat aktif dalam mencermati daftar pemilih, dan apabila namanya belum tercantum dalam data segera melaporkan ke penyelenggara pemilu untuk didaftarkan sebagai pemilih," katanya.

Pilpres 2014 diikuti dua pasangan yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024