Tim rukyatul Kemenag DIY tidak melihat hilal

id tim rukyatul kemenag

Tim rukyatul Kemenag DIY tidak melihat hilal

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Tim Rukyatul Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta tidak melihat hilal atau tanda awal 1 Ramadhan 1435 Hijriah dari bukit Syeh Bela-Belu kawasan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Jumat sore.

"Hari ini kami tidak melihat hilal dengan mata telanjang maupun dengan teleskop yang kami pasang," kata koordinator Tim Rukyatul dari Badan Hisab Rukyat Kemenag DIY, Mutoha Arkanudin usai rukyatul hilal.

Menurut dia pihaknya sudah mengatur dan memposisikan teleskop supaya mengarah pada hilal, namun demikian pencermatan yang dilakukan mulai pukul 17.30 WIB sampai menjelang waktu magrib tim tidak melihat hilal, sebagai tanda awal puasa 2014.

"Kesimpulan dari pengamatan ini akan kami sampaikan ke sidang Isbat, dan nanti yang akan menentukan pusat, yang menetukan awal Ramadhan adalah sidang Isbat," katanya.

Menurut dia sebenarnya tim melihat hilal, namun posisi masih sangat rendah yaitu 0,5 derajat, sehingga dengan posisi tersebut sesuai perhitungan sains belum bisa dikatakan sebagai awal Bulan Ramadhan.

"Posisinya masih sangat rendah, mustahil untuk dilakukan rukyat, dan berdasarkan perhitungan tertentu, indeks posisi hilal harus berada minimal tujuh derajat sesuai dengan limit Downjhon," katanya.

Atas hasil rukyatul hilal ini, kata dia akan menjadi bahan oleh Kemenag Pusat bersama pemerintah untuk menentukan awal puasa nantinya, meskipun demikian, pihaknya tetap mengimbau umat islam agar melaksanakan puasa sesuai kemantapannya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kemenag DIY, Zainal Abidin�mengatakan berdasarkan konggres umat Islam Indonesia pada 2005, bahwa MUI sebagai tenda besar ormas Islam maka apapun keputusannya akan didasarkan pada MUI.

"Jika ada perbedaan, maka hendaknya masing-masing tidak memperbesarnya, kami mohon untuk masing-masing pihak membina ukhuwah jika ada perbedaan," katanya.

Menurut dia, meskipun ada perbedaan awal puasa 2014, namun kemungkinan Hari Raya Idul Fitri 1435 H tetap sama yaitu pada 28 Juli 2014, sehingga masyarakat muslim tidak perlu memperbesar perbedaan tersebut.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024