BPBD: penanganan wisatawan tenggelam dalam komando SAR

id parangtristis orang tenggal

BPBD: penanganan wisatawan tenggelam dalam komando SAR

Wisatawan pantai parangtritis, ilustrasi (parangtritis)

Bantul (Antara Jogja) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Dwi Daryanto, mengatakan jika ada wisatawan tenggelam di pantai, penanganannya berada dalam komando Tim SAR setempat.

 "Dalam pengamanan kawasan pantai sebagai antisipasi kecelakaan laut, kami memang dibantu teman-teman relawan, namun ketika ada kejadian korban tenggelam, yang pegang komando tetap Tim SAR," katanya di Bantul, Selasa.

Menurut dia, pernyataan itu disampaikan mengingat tidak sedikitnya relawan SAR yang bertugas di sepanjang kawasan pantai selatan saat libur Lebaran 2014, dari sisi keterampilan dalam penyelamatan di air masih terbatas.

  "Selama libur Lebaran ini kami terjunkan sebanyak 93 personel SAR, termasuk di antaranya relawan, namun karena kemampuan terbatas, relawan hanya sebagai `back up`, dan ketika ada kecelakaan yang bertugas adalah Tim SAR, sesuai keahlian mereka," katanya.

  Dengan demikian, pihaknya juga tidak membantah saat ditanya ketika ada kejadian kecelakaan laut, sebagian dari relawan pada saat itu masih bingung akan berbuat apa, karena tidak memiliki keahlian untuk berenang di laut.

"Kami memang belum membakukan secara khusus `job deskripsi` teman-teman relawan SAR, sehingga pada saat kejadian kawan-kawan relawan terkadang bingung mau apa, namun setidaknya dapat membantu pengawasannya," katanya.

Namun demikian, kata dia pihaknya mengakui tidak akan mengabaikan relawan SAR tanpa kejelasan tugas masing-masing, namun lembaganya terus memberikan pelatihan kepada relawan untuk mengasah keterampilan dan keahlian masing-masing.

"Dalam acara temu relawan se-Kabupaten Bantul di Lapangan Trirenggo beberapa waktu lalu juga bertujuan membentuk `klaster relawan`, karena mereka kami latih penanggulangan bencana sesuai keahlian yang dimiliki," katanya.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024