Bantul (Antara Jogja) - Sejumlah posko kesehatan yang disiapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, di wilayah itu dalam rangka menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2014 dimanfaatkan pemudik untuk konsultasi kesehatan.
Petugas jaga di Posko Kesehatan Srandakan, Bantul, Rahmat, Rabu mengatakan banyak pemudik terutama yang berasal dari luar daerah yang berkunjung ke posko, yang mayoritas berkonsultasi tentang kondisi kesehatannya, termasuk fasilitas obat-obatan.
"Ada yang sekadar beristirahat, namun ada yang menyempatkan diri untuk memeriksakan kondisi kesehatan dengan cara tensi, sebagian besar tensi mereka rendah, kemungkinan karena kelelahan dalam perjalanan," katanya.
Kepada para pengemudi yang kelelahan tersebut, kata dia, disarankan agar beristirahat terlebih dahulu selama beberapa saat sebelum melanjutkan perjalanan untuk mencegah kecelakaan atau kejadian tidak diinginkan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sedayu I, Karmijono mengatakan, sebagai fasilitas kesehatan yang berada di jalur utama, sesuai instruksi Dinas Kesehatan Bantul, pihaknya menyiagakan beberapa dokter selama 24 jam secara bergiliran yang telah ditentukan sebelumnya.
"Di puskesmas kami juga terdapat fasilitas rawat inap yang siap siaga jika terjadi kecelakaan lalu lintas selama arus mudik maupun balik atau kejadian luar biasa," katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul, Bintarto mengatakan, sebagai proses kesiapsiagaan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2014 pihaknya menyiapkan sejumlah posko kesehatan di titik rawan kecelakaan seperti Jalan Srandakan, Jalan Wates Sedayu.
Selain itu, kata dia, sejumlah posko juga disiapkan di kawasan objek wisata seperti di Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Gua Cemara dan Pantai Baru Pandansimo, pendirian posko ini karena berdasarkan pengalaman Lebaran lalu jumlah pengunjung melonjak.
"Menghadapi libur Lebaran ini kami melibatkan 95 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 27 puskesmas, 13 rumah sakit umum, 54 fasilitas kesehatan swasta seperti balai pengobatan maupun klinik, kemudian palang merah indonesia (PMI)," kata Bintarto.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Presiden Jokowi: Kerugian Rp180 triliun akibat WNI berobat ke mancanegara
Rabu, 24 April 2024 19:42 Wib
Jokowi: Pemenuhan rasio dokter tantangan besar sektor kesehatan RI
Rabu, 24 April 2024 19:38 Wib
350 tenaga kesehatan meninggal dunia di Jalur Gaza sejak 7 Oktober
Selasa, 23 April 2024 20:48 Wib
Ibu hamil alami gangguan kesehatan mental, simak cirinya
Minggu, 21 April 2024 19:05 Wib
Kontrol diabetes hindari gangguan mata, catat kiatnya
Kamis, 18 April 2024 18:46 Wib
Simak, waktu tidur ideal jaga kesehatan
Kamis, 18 April 2024 10:01 Wib
FKKMK UGM memastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 2:10 Wib
Yogyakarta skrining kesehatan seluruh ASN pascalebaran
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib