Madya anggap pengusutan pencurian Sonobudoyo tidak serius

id museum

Madya anggap pengusutan pencurian Sonobudoyo tidak serius

Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Foto travelblog.org)

Jogja (Antara) - Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang advokasi warisan budaya Madya menganggap pengusutan kasus pencurian koleksi emas di Museum Sonobudoyo Yogyakarta yang terjadi tepat empat tahun lalu tidak serius.

"Semua tim yang pernah dibentuk untuk mengusut kasus ini mandek," kata Koordinator Madya Jhohannes Marbun di Yogyakarta, Senin.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Madya pada akhir Juli, salah satu anggota tim penyidik dari Dinas Kebudayaan DIY menyatakan sudah tidak ada arahan lebih lanjut dari pihak manapun untuk pengusutan kasus pencurian itu, sedangkan kepolisian masih menunggu informasi dari masyarakat.

Menurut dia, seluruh pihak yang terkait dalam pengusutan kasus tersebut tidak menjadikan kasus tersebut sebagai target pencapaian sehingga tidak fokus dalam mengusut kasus.

"Pengusutan kasus ini sebenarnya tidak sulit jika semua pihak serius dan fokus," katanya.

Salah satu koleksi yang dicuri dari Museum Sonobudoyo tepat empat tahun lalu adalah koleksi emas yang ditemukan di Dusun Nayan Maguwoharjo Kabupaten Sleman pada 1960.

"Sekitar 10 koleksi atau 50 item koleksi emas dari Dusun Nayan itu raib dicuri dari Museum Sonobudoyo," katanya.

Madya, lanjut Marbun, pernah menyampaikan sejumlah informasi khususnya mengenai pihak-pihak yang bisa diduga sebagai pelaku atau terkait dalam jaringan pelaku pencurian koleksi emas Sonobudoyo.

"Informasi itu berasal dari hasil temuan tim evaluasi saat uji petik dan informasi orang dalam museum. Kami sudah sampaikan ke penyidik kepolisian, namun tidak ada tindak lanjutnya," katanya.

Marbun menambahkan, pengusutan kasus pencurian koleksi emas Museum Sonobudoyo yang terjadi pada 11 Agustus 2010 sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari kasus pencurian yang pernah terjadi sebelumnya di museum itu.

"Sudah pernah ada kasus pencurian di Sonobudoyo. Koleksi yang dicuri kebanyakan berupa senjata seperti keris. Namun, kasus tersebut hanya diselesaikan secara internal, padahal pelakunya sudah jelas," katanya.

Ia berharap, penyidik yang melakukan pengusutan kasus pencurian koleksi emas Sonobudoyo bisa menjadikan kasus pencurian koleksi senjata itu sebagai pangkal tolak penyidikan.

"Saat tim eveluasi melakukan uji petik koleksi senjata, ada dua koleksi keris yang tidak bisa dibuktikan keberadaannya oleh staf museum. Dimungkinkan hal yang sama juga terjadi saat pencurian koleksi emas Sonobudoyo yaitu adanya keterlibatan orang dalam," katanya.

Ia berharap, manajemen Museum Sonobudoyo terus melakukan perbaikan manajemen koleksi dan pengamanan sehingga kejadian serupa tidak lagi terulang.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024