Bantul fasilitasi perajin mainan tradisional urus SNI

id mainan anak

Bantul fasilitasi perajin mainan tradisional urus SNI

perajin mainan anak-anak (foto Antara)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan anggaran Rp400 juta untuk memfasilitasi perajin mainan tradisional dalam mengurus persyaratan mendapatkan Standar Nasional Indonesia.

"Sudah kami usulkan dalam anggaran perubahan 2014, harapannya bisa disetujui, anggaran itu digunakan untuk mengurus persyaratan pemenuhan SNI bagi `dolanan` anak," kata Kepala Disperindagkop Bantul Sulistyanto, Senin.

Menurut dia, berdasarkan kebijakan pemerintah pusat, mulai tahun ini semua jenis mainan anak di bawah usia 14 tahun wajib memenuhi SNI, sehingga di Bantul yang terdapat perajin dolanan anak perlu difasilitasi untuk dapat menyesuaikan.

"Ada sekitar 20 jenis mainan tradisional dari Bantul yang kami usulkan, saya harapkan satu perajin mengajukan satu item, untuk data item mainannya apa saja saya tidak hafal," katanya.

Ia mengatakan kebijakan pemerintah pusat yang mewajibkan mainan anak memenuhi SNI tersebut sudah berdampak untuk perajin di Bantul, di antaranya permintaan mainan tradisional kuda dari Bogor saat ini dihentikan.

Oleh sebab itu, kata dia agar kondisi seperti ini tidak semakin meluas, maka pihaknya juga segera melakukan sosialisasi dan memfasilitasi perajin untuk mengurus SNI, dan menurunya upaya ini juga didukung Bupati Bantul.

Ia juga mengatakan pemenuhan SNI bagi semua jenis mainan tradisional yang ada di Bantul tidak dapat selesai dalam satu tahap, melainkan butuh beberapa tahap, sehinga harus diupayakn secara berkelanjutan.

"Saya harap anggaran untuk SNI bisa disetujui dalam sidang anggaran perubahan nanti, selama ini kami sudah melakukan sosialisasi, untuk yang sekitar 20 perajin itu kami targetkan selesai akhir tahun ini," katanya.

(KR-HRI)