UGM kirim 61 tim ke Pimnas 2014

id ugm kirim 61 tim

UGM kirim 61 tim ke Pimnas 2014

Universitas Gadjah Mada

Jogja (Antara Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengirimkan 61 tim dengan 279 mahasiswa, 47 pendamping, dan 24 dosen pembina ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Ke-27 di Universitas Diponegoro Semarang, 25-29 Agustus 2014.

"UGM menjadi kontingen terbesar dan menargetkan juara umum pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tersebut," kata Direktur Kemahasiswaan UGM Senawi pada pelepasan kontingen UGM di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, dari sekitar 90 PTN dan PTS peserta Pimnas, UGM merupakan kontingen terbesar. Besarnya tim Pimnas UGM tersebut diharapkan bisa diiringi dengan peningkatan kualitas mahasiswa yang sebelumnya telah digembleng oleh para dosen pembina.

"Hal itu merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan bagi tim UGM agar lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," katanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM Iwan Dwiprahasto mengatakan ada beberapa kiat agar mahasiswa bisa tampil maksimal dalam Pimnas yakni rasa percaya diri dan bisa membuat terkesan dewan juri.

"Peserta adalah orang yang lebih tahu daripada orang lain. Dengan rasa percaya diri itu tim UGM bisa merebut juara umum pada Pimnas 2014," katanya.

Rektor UGM Pratikno mengatakan mahasiswa UGM diharapkan bisa meraih juara umum. Namun, juara umum bukan tujuan akhir.

"Dengan berbagai inovasi dan penelitian yang dihasilkan bisa dikembangkan dan masuk dunia industri. Penelitian diharapkan bisa terinkubasi, punya hak paten dan sampai ke industri," katanya.

Menurut dia, konsep UGM saat ini bukan sekadar sebagai universitas yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. UGM saat ini sekaligus ingin tampil sebagai universitas yang mempunyai peran penting untuk menyejahterakan bangsa.

Salah satunya dengan menghilirkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar sampai ke masyarakat dan dunia industri.

"Jadi, bukan hanya fokus pada pendidikan, penelitian, dan publikasi, tetapi juga bagaimana produknya nanti bisa dipatenkan dan diproduksi sehingga ke depan akan bisa mencetak banyak industriawan di Indonesia," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024