Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera memberikan solusi terkait belum datangnya buku ajar Kurikulum 2013 khususnya untuk SMP, SMA, dan SMK di wilayah itu hingga awal September.
"Sampai saat ini, belum ada satupun SMP, SMA dan SMK di Kota Yogyakarta yang sudah memperoleh buku ajar, padahal kegiatan belajar mengajar harus terus berjalan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Senin.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menargetkan distribusi buku ajar untuk seluruh sekolah dari jenjang SD hingga SMA/SMK sudah dapat diselesaikan pada akhir Agustus.
Menurut Edy, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah mengirimkan surat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait kondisi yang dialami dan meminta diberikan solusi secepatnya untuk mengatasi masalah tersebut.
Edy mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tidak bisa berbuat banyak untuk mempercepat distribusi buku ajar karena seluruh buku ajar dicetak oleh percetakan pemenang lelang.
Pencetakan buku ajar untuk Kota Yogyakarta dilakukan oleh CV Aneka Ilmu untuk buku SD dan SMP, sedangkan buku SMA/SMK dilakukan oleh CV Tiga Raksa yang seluruhnya berada di luar kota. Di seluruh Indonesia, pencetakan buku ajar Kurikulum 2013 dilakukan oleh 13 percetakan.
"Kami ingin membeli buku ajar yang lain, tetapi aturannya tidak membolehkan. Padahal, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan. Jika kondisinya seperti ini, saya terus harus bersikap bagaimana," kata Edy.
Sampai saat ini, lanjut Edy, kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan dengan menggandakan buku ajar yang dipegang guru per tema untuk tingkat SD dan per bab untuk SMP, SMA/SMK.
Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta juga mulai meminta siswa menggandakan bahan ajar yang berada di dalam "compact disc" (CD) guru pengampu sehingga bisa dipelajari di rumah.
"Biaya menggandakan bahan ajar melalui CD tersebut biayanya tidak terlalu besar dan akan lebih efektif," katanya.
Edy menyebut, kegiatan belajar mengajar untuk SD sudah memasuki tema tiga sedangkan SMP, SMA dan SMK sudah memasuki bab dua. Pada pertengahan September juga akan dilakukan ujian tengah semester.
(E013)
Berita Lainnya
Legislator: Kurikukum Merdeka harus menjadi kurikulum nasional
Jumat, 29 Maret 2024 8:01 Wib
Kurikulum Merdeka ditetapkan menjadi kurikulum nasional
Rabu, 27 Maret 2024 17:13 Wib
26.885 guru ikuti Pendidikan Guru Penggerak Indonesia
Kamis, 21 Maret 2024 12:35 Wib
KJRI Jeddah percayakan Unesa tingkatkan model kurikulum sekolah urban
Senin, 18 Maret 2024 14:55 Wib
Hukum adat menjadi kurikulum pendidikan-pelatihan calon hakim RI
Kamis, 14 Maret 2024 18:32 Wib
Transformasi SMK ciptakan SDM unggul Indonesia
Jumat, 1 Maret 2024 3:25 Wib
Transformasi pendidikan cegah "learning loss" di masa krisis, papar Mendikbudristek
Kamis, 29 Februari 2024 5:03 Wib
Program wisata budaya dukung Merdeka Belajar di Indonesia
Jumat, 23 Februari 2024 8:02 Wib