Dampak perubahan arus lalu lintas akan dikaji

id jalan

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan terus melakukan kajian terhadap dampak perubahan arus lalu lintas dari dua arah dan satu arah seperti yang kini diterapkan di Jalan C. Simanjuntak.

"Perubahan arus lalu lintas dari dua arah menjadi satu arah di Jalan C. Simanjuntak tentu menimbulkan dampak perubahan perilaku lalu lintas di ruas jalan sekitarnya. Imbas ini yang masih terus kami kaji," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Wirawan, perubahan arus lalu lintas di Jalan C. Simanjuntak yang sudah diberlakukan sejak akhir Agustus tersebut menimbulkan dampak di ruas jalan sekitarnya seperti di Jalan Cik Di Tiro serta di simpang empat Mirota Kampus.

"Ada peningkatan kepadatan volume kendaraan di Jalan Cik Di Tiro. Kami masih terus akan kaji bagaimana kondisinya. Apalagi dalam waktu dekat juga akan dilakukan ujicoba perubahan arus lalu lintas di Jalan Prof. Yohannes," katanya.

Wirawan menambahkan, perubahan manajemen lalu lintas yang juga bisa menimbulkan dampak pada perubahan perilaku lalu lintas juga disebabkan oleh penutupan jalan untuk melakukan pekerjaan tertentu seperti yang kini terjadi di ruas Jalan Kusumanegara.

Penutupan Jalan Kusumanegara dari simpang tiga Gembira Loka Zoo hingga simpang empat Jalan Veteran, lanjut Wirawan, memberikan dampak perubahan arus lalu lintas hingga ke Kabupaten Bantul.

"Lokasi pekerjaan berada di dekat daerah perbatasan sehingga menimbulkan dampak kepadatan lalu lintas hingga ke daerah lain. Perlu ada manajemen lalu lintas di jalur-jalur alternatif," katanya.

Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta AKP Nuning S mengatakan, uji coba perubahan arus lalu lintas dilakukan setidaknya selama tiga bulan.

"Perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah yang kini diterapkan di Jalan C. Simanjuntak pun masih dalam tahap uji coba. Kami akan lihat bagaimana kondisinya selama tiga bulan," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi awal, perubahan arus lalu lintas di Jalan C. Simanjuntak menimbulkan kepadatan kendaraan di Jalan Suroto hingga Jalan Cik Di Tiro.

Namun demikian, kepadatan tersebut hanya terjadi pada jam-jam tertentu yaitu pada pukul 06.00 WIB hingga 07.00 WIB atau saat masuk sekolah dan pada sore hari saat jam pulang kerja.

"Di luar jam tersebut, arus lalu lintas cukup normal dan lancar," katanya.

Jika berdasarkan hasil evaluasi dinyatakan bahwa perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah tersebut tidak menimbulkan dampak positif, maka bisa saja arus akan dikembalikan menjadi dua arah.

Kondisi yang sama juga berlaku untuk rencana perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah di Jalan Prof. Yohannes yang rencananya akan dilakukan pada 25 September.

Namun demikian, lanjut Nuning, perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah di kedua ruas jalan tersebut merupakan solusi terbaik yang ada saat ini untuk mengatasi permasalahan kepadatan lalu lintas yang terjadi.

Nuning mengatakan, perubahan arus lalu lintas termasuk pemasangan rambu-rambu harus ditetapkan dalam sebuah ketetapan yang memiliki kekuatan hukum.

(E013)